Pemodelan Estimasi Kerusakan Jalan Pada Saat COVID-19

Covid-19 atau juga bisa disebut dengan Corona Virus, pertama kali Pemerintah mengumumkan bahwa covid-19 masuk2ke Negara Indonesia5pada 2 Maret42020 diawali dengan6dua3kasus positif yang berada di daerah Jakarta Utara. Dampak yang ditimbulakn covid dalam bidang pemeliharaan yaitu berkurangnya dana untuk perbaikan, karena dana yang dialihkan untuk bantuan sosial dan juga penanganan Kesehatan. Prasarana Transportasi yang baik sangat menunjang untuk berkembangnya wilayah, hal itu juga berlaku di Kabupaten Malang khusunya di Kecamatan Bantur. Menurut data7kerusakan jalan8tahun 2020 yang0diperoleh dari8dinas Pekerjaan9Umum Bina0Marga Kabupaten Malang didapatkan hasil jalan di0Kecamatan Bantur0keadaan baik 52,59%, sedang 21,62%, rusak ringan 25,59% rusak9berat 0,23%. Ruas jalan yang berada di Kecamatan Bantur sendiri mempunyai 8 ruas yaitu 2 ruas jalan Nasional, dan 6 ruas jalan Kabupaten dengan panjang jalan 72,18 Km.Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kerusakan jalan pada saat pandemi covid-19, Mengidentifikasi pengaruh dari anggaran biaya yang ditimbulkan oleh covid terhadap kerusakan jalan, Memodelkan estimasi kerusakan jalan sebagai dasar pemeliharaan kerusakan jalan, Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan. Metode survei yang0dilakukan1pada1penelitian1ini yaitu mengumpulkan0data secara primer7dengan8cara wawancara pada lima Orang yang berada di Dinas Bina Marga Kabupaten Malang yang berkompeten pada bidang tersebut yaitu di bidang Kepala bidang Pemeliharaan dan juga Tim Pendukung PPK, dan untuk data0sekunder didapatkan9dari Dinas Pekerjaan0Umum0Bina Marga0Kabupaten Malang berupa panjang jalan, ruas jalan, kerusakan jalan, biaya dasar perbaikan jalan. Sedangkan untuk metode analisa menggunakan metode Rantai Markov yaitu setelah dikumpulkan data sekunder selanjutnya melakukan metode survei kuisioner dan untuk tahap terakhir dilakukan perhitungan biaya perbaikan jalan. Pada Hasil penelitian ini menunjukkan pada saat masa pandemi tahun 2020 ruas jalan yang berada di Kecamatan Bantur menunjukkan 12,1 km untuk jalan dalam keadaan baik, 11,51Km jalan keadaan Sedang, 28,73 untuk jalan rusak ringan sedangkan untuk rusak berat tidak ada. Untuk pengaruh yang ditimbulkan akibat Covid yaitu dapat dilihat dari penganggaran yang banyak beralih fungsi menjadi bantuan sosial dan juga dialihkan untuk kesehatan. Dari pemodelan yang sudah diperhitungkan untuk hasil dari tahun9ke 19sampai dengan9tahun0ke 5 kerusakan jalan terjadi peningkatan yang cukup signifikan karena tidak adanya perbaikan jalan, sehingga pemeliharaan rutin setiap tahun mengalami penurunan nilai kerusakan jalan pada tahun ke01 sampai0dengan tahun ke94 sedangkan untuk tahun ke 5 dilakukan pemeliharaan rutin sehingga menghasilkan jalan menjadi sangat baik. Untuk biaya yang dibutuhkan dari tahun ke 1 sampai0dengan tahun ke 50pemeliharaan berkala membutuhkan dana sebesar RP. 1.475.327.416 dengan rincian tahun ke 1 untuk 6 ruas yaitu Rp. 13.507.359 sampai8tahun3ke 52dapat2dilihat1pada tabel 5.20 jumlah biaya perbaikan jalan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan biaya pada tahun 2019 analisis kinerja keuangan dari anggaran Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang0sebesar Rp. 497.950.834.183,000dan dana terserap0sebesar Rp. 462.057.683.544,738atau 92,79 %. Dan untuk 20208analisis kinerja keuangan9dari anggaran belanja9langsung sebesar Rp. 320.010.793.226,59 dana terserap Rp. 308.461.746.987,59 atau 96,39 %. Dana berkurang vi dari serapan anggaran tahun 2019 ke 2020 keuangan berkurang Rp. 153.595.936.557,14 dari tahun 2019