Pengaruh Jenis Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) G1 Varietas Granola L dan Sangkuriang

Kentang merupakan tanaman nonserelia dengan produksi tertinggi di dunia. Selain itu kentang menunjukkan kandungan gizi yang memadai untuk dijadikan sumber kalori dan mineral seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral seperti thiamin, riboflavin, vitamin A, C dan K, fosfor, mangan serta magnesium. Pada produksi kentang, penyediaan bibit yang berkualitas serta terjangkau penting dilakukan. Salah satunya dengan cara pemilihan jenis pupuk yang tepat pada pembibitan, seperti G1. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menentukan kebutuhan setiap nutrisi, terutama hara makro esensial, pada setiap tahap pertumbuhan tanaman kentang. Penelitian ini bertujuan menentukan kebutuhan nitrogen dan fosfor pada setiap fase pertumbuhan tanaman serta mengetahui serapan unsur hara dari berbagai jenis pupuk. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai bulan Desember 2019 di lahan percobaan PT Internasional BISI Tbk. Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan di greenhouse menggunakan polybag dengan menerapkan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK-F), terdiri dari 2 faktor: dimana faktor pertama adalah varietas kentang Granola L dan Sangkuriang, dan faktor kedua adalah jenis pupuk: pupuk NPK 16:16:16, kombinasi pupuk tunggal (NH4)2PO4, KNO3, dan KH2PO4, dan pupuk AB mix. Sehingga dihasilkan 6 kombinasi perlakuan, dengan 4 ulangan. Setiap unit perlakuan terdapat 20 tanaman, sehingga total keseluruhan terdapat 480 tanaman. Variabel pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot kering umbi, dan serapan unsur hara N dan P. Analisa data kuantitatif menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Jika hasil F hitung berbeda nyata, maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Varietas Granola dan Sangkuriang memberikan respon yang berbeda akibat pemberian jenis pupuk (NPK, pupuk tunggal (KNO3, ZA, KP), AB mix) terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman) dan hasil (jumlah umbi, bobot segar umbi dan bobot kering umbi). Varietas Granola dan Sangkuriang memberikan respon yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Untuk hasil umbi (jumlah umbi per tanaman), pada varietas granola pupuk tunggal menunjukkan hasil jumlah umbi yang sama dengan pupuk AB mix, sedangkan pada varietas sangkuriang pupuk NPK dan pupuk pupuk tunggal menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan pupuk AB mi