Ketersediaan Hara (Karbon, Nitrogen, Fosfor) Tanah,Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Implementasi Complex Rice System.

Komoditas padi menjadi komoditas pangan utama dengan konsumsi pangan masyarakat yang cukup besar. Produksi padi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami fluktuasi yang diiringi dengan penurunan luasan panen. Penurunan produksi padi dapat mempengaruhi pemenuhan konsumsi beras nasional. Selain itu, Jawa Timur diketahui sebagai salah satu wilayah dengan potensi penghasil padi yang tinggi namun penurunan luas panen juga terjadi sehingga produksi padi yang dihasilkan juga menurun. Peningkatan kesuburan tanah pada lahan sawah dapat dilakukan dengan pengintegrasian tanaman padi-ternak (ikan dan itik) maupun dengan tumbuhan penambat N (azolla), yang dikenal dengan sebutan Complex Rice System. Tingginya potensi aplikasi Complex Rice System dalam peningkatan produksi tanaman padi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas pengaplikasian itik, azolla dan ikan dalam peningkatan ketersediaan hara terhadap peningkatan produksi tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 hingga Juni 2022 yang berlokasi di Desa Sukorejo Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi: persiapan lahan dan penanaman, pengambilan sampel tanah, aplikasi ikan, itik dan azolla, pemupukan (aplikasi pupuk kandang kambing dan aplikasi pupuk anorganik berupa pupuk NPK, urea dan ZA), pemeliharaan (penyulaman, penggenangan, penyiangan gulma), pengamatan parameter pertumbuhan, pengamatan parameter produksi, panen, analisa ketersediaan hara tanah (C-organik, N-total dan P-tersedia). Analisis sampel dilakukan di laboratorium Departemen Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan diuji lanjut DMRT dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Complex Rice System memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun dan berat basah tanaman. Perlakuan P2T1 (pupuk anorganik dan ikan) memberikan hasil tertinggi dengan nilai tinggi tanaman 108,7 cm, jumlah anakan 21,4 anakan, jumlah daun 64,2 helai dan berat basah tanaman 367,07 gram. Aplikasi Complex Rice System memberikan pengaruh nyata terhadap C-organik. Perlakuan P1T3 (pupuk organik dan azolla) memberikan hasil tertinggi dengan nilai C-organik 2,196%. Aplikasi Complex Rice System memberikan pengaruh nyata terhadap Ntotal. Perlakuan P2T2 (pupuk anorganik dan itik) memberikan hasil tertinggi dengan nilai N-total 0,254%. Aplikasi Complex Rice System memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif. Perlakuan P2T3 (pupuk anorganik dan azolla) memberikan hasil tertinggi dengan nilai jumlah anakan produktif 19,1 anakan