Pengaruh Pemberian Pupuk KNO3 dan MKP terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buah Semangka (Citrullus vulgaris).

Perkembangan sektor pertanian pada komoditas hortikultura sangat prospektif. Salah satu tanaman hortikultura buah yang digemari di Indonesia ialah tanaman semangka (Citrullus vulgaris). Hasil produksi semangka di Indonesia pada tahun 2016 mencapai angka 480.884 ton, angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan kegiatan pemupukan yang efisien untuk mengoptimalkan kualitas hasil buah semangka. Pupuk KNO3 termasuk pupuk majemuk yang mengandung unsur Kalium sebesar 44% yang dapat langsung diserap tanaman dalam bentuk ion K+ dan unsur Nitrogen sebesar 13% yang dapat diserap tanaman dalam bentuk Nitrat (NO3 - ). Mengingat unsur hara yang dibutuhkan tanaman semangka berupa N, K dan P, maka ditambahkan pupuk pendamping berupa pupuk MKP. Kandungan unsur hara pada pupuk MPK berupa Fosfor sebesar 52% dalam bentuk P2O5 dan Kalium sebesar 34% dalam bentuk K2O. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2020. Lokasi penelitian berada di Green House Universitas Brawijaya, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor 1: dosis pupuk KNO3 (K) terdiri dari tiga taraf yaitu K0: pupuk KNO3 0 gram tanaman-1 , K1: pupuk KNO3 15 gram tanaman-1 dan K2: pupuk KNO3 30 gram tanaman-1 . Faktor 2: dosis pupuk MKP (M) terdiri dari empat taraf yaitu M1: pupuk MKP 5 gram tanaman-1 , M2: pupuk MKP 15 gram tanaman-1 , M3: pupuk MKP 25 gram tanaman-1 dan M4: pupuk MKP 35 gram tanaman-1 . Dari 2 faktor didapat 12 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga didapat 36 petak percobaan. Data pengamatan yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf 5% untuk mengetahui terdapat pengaruh nyata atau tidak pada tiap perlakuan. Hasil pengujian yang diperoleh pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur atau BNJ dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat interaksi pupuk KNO3 30 gram tanaman-1 dan MKP 15 gram tanaman-1 memiliki hasil rerata tinggi tanaman lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Kemudian untuk jumlah daun, interaksi perlakuan dengan dosis pupuk KNO3 30 gram tanaman-1 dan MKP 25 gram tanaman-1 memiliki hasil rerata jumlah daun lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Pada ketebalan kulit buah, dosis pupuk KNO3 dan MKP yang berbeda yaitu dosis pupuk KNO3 15 gram tanaman-1 dan dosis pupuk MKP 15 gram tanaman-1 memiliki hasil rerata ketebalan kulit buah lebih rendah dibanding dosis perlakuan lainnya