Usulan Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Produk Olahan Apel Berdasarkan Five Forces Porter Model Dan Bauran Pemasaran (Studi Kasus UD Ramayana Agro Mandiri)

Berkembangnya sektor wisata di Kota Batu tidak luput dari peran UMKM yang memproduksi oleh-oleh khas dari Kota batu yaitu salah satunya olahan buah yaitu apel. UD Ramayana Agro Mandiri adalah sebuah agribisnis yang memproduksi oleh-oleh khas kota Batu yang dikhususkan untuk makanan olahan seperti keripik apel. Menurut data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu terdapat 9215 UMKM yang bergerak dibidang agribisnis yang mana sebagian bergerak di sentra produksi oleh-oleh olahan apel, hal ini menyebabkan terjadinya persaingan antar UMKM yang memproduksi produk sejenis seperti produk olahan kripik apel oleh UD Ramayana Agro Mandiri. Selain itu masalah yang dihadapi oleh UD Ramayana Agro Mandiri adalah menurunnya jumlah permintaan pada saat pandemi sehingga penjualan menurun pesat. Penurunan volume penjualan diakibatkan karena menurunnya jumlah wisatawan. Sehingga UD Ramayana Agro Mandiri perlu merencanakan alternatif strategi untuk meningkatkan penjualan. Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan metode yang bisa digunakan perencanaan strategis berdasarkan Bauran Pemasaran dan Five Force Porter Model dengan SWOT yang kemudian dilakukan perhitungan prioritas alternatif strategi menggunakan QSPM. Perencanaan strategi dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu identifikasi STP mengguakan penyebaran kuisioner kepada konsumen keripik apel UD Ramayana Agro Mandiri yang merupakan masyarakat penggemar cemilan dan gemar membeli oleh-oleh dengan tingkat ekonomi menengah dan kelompok segala segmen usia kecuali bayi dan anak�anak dibawah 5 tahun. Perumusan altefnatif strategi dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap pertama adalah tahap input melalui matriks IFE dan matriks EFE yang menghasilkan skor pada matrik IFE sebesar 2,438 dan pada matriks EFE sebesar 2,232. Pada tahap 2 yaitu tahap pencocokan dengan SWOT dengan menghasilkan 10 alternatif strategi. 10 strategi tersebut kemudian disaring dengan menggabungkannya untuk menghindarinya tujuan dan sasaran strategis yang sama serta menghasilkan 6 alternatif strategi dipilih, yang kemudian dievaluasi pada tahap keputusan menggunakan metode QSPM. Hasil dari pengambilan keputusan metode QSPM didapatkan ranking alternatif strategi yang pertama yaitu strategi 2 dengan membuat website, toko online dan sosial media resmi perusahaan, dan pelatihan untuk mengembangkan skill desain grafis dan penjualan secara online untuk karyawan dengan skor TAS sebesar 5,268 kemudian selanjutnya alternatif srategi 5, strategi 1, strategi 3, strategi 4, dan strategi 6