Evaluasi Daya Hasil Beberapa Galur Jagung Ketan (Zea mays Var. Ceratina Kulesh)

Jagung ketan (Zea mays Var. Ceratina Kulesh) merupakan salah satu komoditas komoditas pertanian yang penting di Indonesia, yang digunakan sebagai bahan pangan subtitusi dan kebutuhan industri. Jagung ketan lokal memiliki produktivitas yang masih rendah, yatu sebesar 2 hingga 2,5 ton/ha, dan juga tanaman jagung ketan lokal tidak tahan terhadap penyakit bulai, serta memiliki kandungan amilosa yang relatif lebih rendah dan tongkol yang relatif kecil, sehingga hanya sesuai diolah menjadi produk pangan tradisional. Untuk meningkatkan kualitas dan juga kuantitas hasil jagung ketan dapat dilakukan dengan kegiatan pemuliaan tanaman yaitu dengan merakit varietas jagung hibrida. Dalam perakitan varietas hibrida, memerlukan evaluasi daya hasil. untuk mengetahui potensi hasil dan daya adaptasi serta stabilitas hasil dari varietas yang akan dilepas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi hasil 12 galur dan mendapatkan galur potensila untuk dikembangkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2022 hingga oktober 2022, di Desa Areng Areng, kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. alat berupa cangkul untuk mengolah lahan, sprayer, peggaris dan meteran, alat tulis, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih jagung yang terdiri dari 12 galur, yaitu JPP, JPK, JPUM1, JPU1, JPUP1, JPUP2, JPUP3, JPUP4,JPU2, JPU3, JPUM2, dan JPUM3, pupuk kandang, pupuk bokasi, pupuk NPK 17:17:17, pupuk UREA pupuk MgS, pestisida, mulsa, dan label. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Setiap jenis di tanam dengan jumlah lubang tanam 16 lubang tanam. Parameter yang diamati yaitu Bentuk daun pertama, warna plumule, warna silk dan glume, warna anther, warna batang, warna klobot, warna janggel, warna biji, tinggi tanaman, jumlah daun, waktu silking, waktu anthesis, jumlah tongkol berisi, bobot tongkol, bobot tongkol+klobot, bobot biji, bobot janggel, rendemen biji, panjang tongkol, dan diameter tongkol. Analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode skoring. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji F dan dilanjutkan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5% serta dilakukan perhitungan KKG, KKF, dan heritabilitas. Berdasarkan hasil penelitian, pada karakter kualitatif tanaman, menunjukkan skor yang berbeda beda. Pada pengamatan karakter kuantitatif menunjukkan hasil berbeda nyata pada bebrapa karakter yang diamati. Pada hasil perhitungan nilai KKG dan KKF menunjukkan nilai yang termasuk pada katagori rendah. Pada perhitungan nilai heritabilitas menunjukkan nilai rendah hingga tinggi (18%-74%). Berdasarkan beberapa karakter kuantitatif tanaman yang dihubungkan dengan potensi hasil dan rendemen, dari 12 galur yang diuji, terdapat beberapa galur yang memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan rerata umum, diantaranya yaitu JPP, JPUP2, JPUP3, JPUP4, JPUM2, dan JPUM3. Berdasarkan karakter kualitatif dan karakter kuantitatif, galur galur yang prospektif untuk dikembangkan diantaranya yaitu JPUP2, JPUP3 dan JPUP4