Developing Teaching-Model Video as Supplementary Material for Pre-Service Teachers

Guru adalah salah satu peran penting dalam pendidikan. Namun, setiap orang yang ingin mendapatkan gelar guru harus melewati tahap calon pengajar. Calon pengajar adalah orang dalam posisi mahasiswa atau siswa perguruan tinggi dalam lingkup pendidikan yang sedang mengajar dalam wawasan dan bimbingan dosen. Karena menjadi siswa berarti masih belajar dan belum memiliki pengalaman yang banyak, calon pengajar seringkali mendapatkan kesulitan untuk beradaptasi pada situasi yang sulit. Oleh karena itu, banyak dosen bagi calon pengajar mencoba memberikan pengalaman nyata situasi belajar mengajar untuk para calon pengajar sebagai referensi dan materi tambahan untuk pengetahuan mereka yang ditampilkan melalui sebuah video. Penelitian ini menggunakan model R&D yang dikemukakak Borg dan Gall (2003). Model R&D ini menckup 6 tahapan pengembangan: Need Analysis, Development, Validation, Revision, Finalization, dan dissemination. Peneliti menggunakan validation checklist, dan catatan lapangan sebagai instrument dalam penelitian ini. Data yang didapat dianalisa secara kualitatif. Ahli dalam bidang media dan konten diminta memvalidasi produk video untuk menjadi cocok digunakan sebagai media tambahan bagi calon pengajar. Berdasarkan hasil analisis data, ditunjukkan bahwa produk video model belajar sebagai materi tambahan untuk calon pengajar sudah valid. Berdasarkan respon ahli dalam bidang media dan konten melalui Validation Checklist, produk dapat digunakan dalam pengajaran calon pengajar. Peneliti menyarankan dosen bagi calon pengajar untuk menggunakan produk video karena dapat digunakan untuk memberikan pengalaman nyata dan contoh mengajar dalam situasi sebenarnya yang berguna bagi calon pengajar. Untuk peneliti kedepannya, peneliti menyarankan untuk membangun media pembelajaran video berdasarkan produk yang sudah ada