Learning Strategies Used By The EFL High Achievers Of SMPN 15 Malang

Belajar bahasa Inggris sangat penting karena bahasa Inggris adalah salah satu konten lokal di Indonesia. Untuk menguasai bahasa ini, siswa menggunakan beberapa strategi pembelajaran untuk mendapatkan prestasi yang lebih tinggi. Banyak siswa yang mengalami kebingungan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan diri mereka. Terutama bagi siswa dengan pencapaian rendah yang belum mengetahui strategi belajar terbaik yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Selanjutnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh siswa dengan prestasi belajar Bahasa Inggris tertinggi di SMPN 15 Malang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menguasai bahasa Inggris terutama untuk siswa dengan pencapaian belajar yang rendah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakandesain studi kasus. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang dengan prestasi tertinggi yang mempunyai nilai tertinggi, berpartisipasi aktif dalam kelas Bahasa Inggris, pernah mengikuti olimpiade Bahasa Inggris dan tergabung kedalam ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SMPN 15 Malang. Prosedur penelitian penelitian ini dibagi menjadi tiga langkah yaitu memilih subjek, mengumpulkan data dan menganalisis data. Data dikumpulkan dari sesi wawancara. Peneliti telah menyederhanakan informasi wawancara dengan menyimpulkan hasilnya menjadi transkripsi. Hasilnya disimpulkan berdasarkan jawaban mayoritas strategi mana yang cenderung lebih besar digunakan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa strategi kompensasi memiliki persen yang lebih tinggi yaitu 280 dari 300 persen, kemudian diikuti dengan strategi kognitif (257 dari 300 persen), strategi kompensasi (225 dari 300 persen), strategi memori (216 dari 300 persen), strategi sosial (180 dari 300 persen) dan yang terakhir adalah strategi afektif yaitu 175 dari 300 persen. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa siswa berprestasi di SMPN 15 Malang cenderung menggunakan strategi metakognitif dan jarang menggunakan strategi afektif dalam pembelajara