Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Inggu (Ruta Angustifolia L. Pers) Berbagai Dosis Terhadap Jumlah Folikel Ovarium Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Betina

Tingginya angka putus pakai pengguna aktif KB di Indonesia terutama pada tahun 2020 yang disebabkan karena pandemic COVID-19 dan efek samping yang mengganggu pengguna, menyebabkan peningkatan resiko angka kehamilan yan tidak diinginkan serta menyebabkan tingginya angka kelahiran di tahun berikutnya. Daun inggu (Ruta Angustifolia L. Pers) banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Senyawa aktif yang terkandung didalamnya, seperti saponin dan tannin diduga dapat bekerja memengaruhi hormon yang diperlukan pada proses perkembangan folikel. Tujuan Penelitian untuk mengetahui efek yang ditimbulkan setelah diberikan ekstrak etanol daun inggu pada jumlah follicle primer dan sekunder. Dilakukan uji eksperimental dengan randomised post test only controlled group design pada hewan coba tikus putih (Rattus Norvegicus) strain wistar betina. Yang akan dibagi menjadi 4 kelompok penelitian, yaitu kelompok kontrol (K) (0 mg/gram BB), kelompok perlakuan 1 (0,4 mg/gram BB), kelompok perlakuan 2 (0,8 mg/gram BB), dan kelompok perlakuan 3 (1,2 mg/gram BB). Pemberian perlakuan dilakukan selama 20 hari, dimulai pada fase diestrus dan dibedah pada fase proestrus. Pengamatan folikel ovarium menggunakan mikroskop Olympus CX23. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terkait penurunan folikel primer (p-value = 0,001), Namun didapatkan hasil yang tidak signifikan dari analisa data pada jumlah follicle sekunder (p-value = 0,060). Ekstrak etanol daun inggu dapat menurunkan jumlah folikel primer ovarium secara signifikan, dan dapat menurunkan jumlah folikel sekunder tetapi tidak signifikan secara statistik. Besar dosis pemberian ekstrak etanol daun inggu dapat memberikan pengaruh paling besar terhadap penurunan jumlah folikel primer dan sekunder yaitu pada dosis 1,2 mg/gram BB