Peranan Kelompok Tani Ternak Wonomakmur Terhadap Keberdayaan Anggota Di Dusun Sobowono Desa Podosoko Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang

Pembentukan kelompok tani ternak merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah secara bersama mengenai sektor pertanian dan peternakan serta memudahkan penyaluran bantuan dan program-program pemerintahan agar terbentuk pembangunan yang berkelanjutan. . Dusun merupakan kawasan terdepan dan langsung berada di tengah masyarakat, program pembagunan sering diadakan di wilayah dusun dan pedesaan karena pelaksaan dan pengaruhnya dapat langsung tersalurkan ke masyarakat. Dusun Sobowono merupakan daerah yang mayoritas warganya bermata pencaharian pertani dan peternak dengan tingkat pendapatan yang relatif rendah. Permasalahan yang menyebabkan peternak rakyat sulit dalam pengembangan usaha peternakannya yaitu minimnya pengetahuan, modal dan fasilitas usaha peternakan ix seperti kandang yang layak serta alat bantu produksi usaha ternak. Metode dan teknik pemeliharaan yang kurang baik Terdapat upaya-upaya yang dilakukan untuk pengembangan keberdayaan dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat berdampak pada peningkatan hasil produksi dan keberdayaan peternak. Terdapat upaya-upaya yang dilakukan untuk pengembangan keberdayaan dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan adanya pembentukan kelompok tani ternak (KTT). Pembentukkan KTT Wono Makmur Di Dusun Sobowono Desa Podosoko diharapkan mampu berperan dalam peningkatan keberdayaan petani dan peternak dalam memenuhi kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peran Kelompok Tani Ternak Wono Makmur, (2) Mengetahui tingkat keberdayaan anggota Kelompok Tani Ternak Wono Makmur serta (3) mengetahui hubungan antara peran kelompok terhadap keberdayaan anggota Kelompok Tani Ternak Wono Makmur. Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai bahan informasi,evaluasi dan bahan masukkan bagi instansi terkait yang berhubungan dengan kelompok tani ternak di daerah penelitian Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu total jumlah populasi keseluruhannya dijadikan sebagai sampel. Responden penelitian ini adalah seluruh anggota Kelompok Tani Ternak Wono Makmur yang berjumlah 25 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan skala likert. Hasil data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan analisis korelasi rank spearman menggunakan software SPSS vrsi 25 Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran edukasi (X1), peran kerjasama (X2) dan peran unit usaha produksi (X3) menghasilkan interpretasi berperan sangat baik dengan masing- masing nilai rata-rata 4,56, 4,32 dan 4,43. Tingkat keberdayaan anggota secara keseluruhan dengan interpretasi sangat tinggi dengan nilai rata-rata yang didapat sebesar 4,43. Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan adanya hubungan cukup erat antara peran kerjasama anggota kelompok (X2.1) dengan keberdayaan anggota sebagai peternak (Y1) dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,453. Terdapat hubungan cukup erat antara peran kerjasama pihak luar (X2.3) dengan keberdayaan anggota sebagai manajer (Y2) dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,447. Adanya hubungan cukup erat antara peran perencanaan pola usaha (X1.3) dengan keberdayaan anggota sebagai manajer (Y2) dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,582. Adanya hubungan cukup erat antara peran penyediaan input produksi (X2.3) dengan keberdayaan anggota sebagai manajer (Y2) dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,405. Keseluruhan hubungan antara peran kelompok dengan keberdayaan anggota bernilai positif yang artinya hubungan peran kelompok dengan keberdayaan anggota bersifat searah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran kelompok dinilai berperan sangat baik dalam menjalankan perannya sebagai sarana edukasi, sarana kerjasama dan sarana unit usaha produksi. Tingkat keberdayaan anggota dinilai sangat tinggi karena anggota dinilai berdaya dan mampu sebagai peternak, manajer/pemimpin dan berdaya secara ekonomi. Meskipun dinilai berdaya secara ekonomi, peternak masih merasa kesulitan dalam pengembangan usaha peternakan dengan melakukan penambahan jumlah ternak/bibit. Adanya hubungan cukup erat antara beberapa variabel peran kelompok terhadap keberdayaan anggota. Khususnya pada peran kerjasama antar anggota dengan keberdayaan anggota, peran kerjasama pihak luar, perancanaan pola usaha dan penyediaan input produksi dengan keberdayaan anggota sebagai manaje