Karakteristik Edible Film Sebagai Kemasan Pouch Fast Sealing Dissolving Berbasis Glukomanan-Gelatin

Edible film merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pengemas yang ramah lingkungan sebagai pengganti plastik sachet karena sifatnya yang mudah terurai oleh mikroorganisme (biodegradable). Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan edible film adalah glukomanan yang memiliki sifat dapat membentuk gel dan mudah larut, namun kurang elastis dan mudah sobek sehingga perlu penambahan bahan yang bersifat kuat, elastis, mudah larut seperti gelatin untuk memperbaiki sifat edible film yang dihasilkan. Gelatin merupakan zat yang sebagian besar mengandung protein yang diperoleh dari hasil ekstraksi kolagen tulang rawan atau kulit hewan. Edible film yang tersusun dari komponen hidrokoloid ini memiliki sifat hidrofilik yaitu mudah berikatan dengan air. Kombinasi glukomanan dan gelatin dalam pembuatan edible film diharapkan menghasilkan karakteristik film yang kuat, elastis, dan mudah larut dalam air yang dapat dijadikan kemasan sachet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik edible film sebagai kemasan pouch fast sealing dissolving berbasis glukomanan-gelatin yang ditinjau dari kelarutan, kadar air, total zat terlarut dan whiteness index. Penelitian dilaksanakan pada bulan September- Desember 2022 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik edible film sebagai kemasan pouch fast sealing dissolving berbasis glukomanan-gelatin yang ditinjau dari kelarutan, kadar air, total zat terlarut dan whiteness index. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah glukomanan dan gelatin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini berupa penggunaan gelatin pada edible film yaitu P1 (0,5% gelatin), P2 (0,625% gelatin), P3 (0,75% gelatin), P4 (0,825% gelatin) dan P5 (1% gelatin). Variabel yang diamati adalah kelarutan, kadar air, total zat terlarut dan whiteness index. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) maka dianalisis lanjut dengan UJBD (Uji Jarak Berganda Duncan). Hasil penelitian penggunaan gelatin dengan presentase berbeda menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05) pada kelarutan dan whiteness index, namun memberikan pengaruh nyata (P