Analisis Kapabilitas Proses Mesin Flash Cooler Line B Terhadap Parameter Mutu Produk Krimer Kental Manis Di PT X

Saat ini masih ditemukan masalah terkait tingkat variabilitas parameter mutu produk dalam mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan akibat adanya kerusakan pada bagian mesin dan beberapa faktor lainnya, dimana nilai yang dihasilkan masih belum konsisten dan berada di luar batas spesifikasinya. Khususnya pada proses flash cooling krimer kental manis line B dengan kapasitas 20 ton. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis proses produksi guna mengetahui apakah proses tersebut sudah memenuhi standar. Salah satunya adalah dengan analisis kapabilitas proses. Analisis kapabilitas proses merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu proses untuk beroperasi sesuai dengan standar yang berlaku. Data proses dihitung secara statistik sehingga didapat nilai kapabilitas proses dalam bentuk indeks Pp dan Ppk. Analisis dilakukan menggunakan data sekunder dari hasil rekap harian parameter mutu proses krimer kental manis line B pada form flash cooling dari bulan Januari-September 2021. Kemudian data dianailisis kapabilitas proses menggunakan minitab 17. Hasil dari analisis kapabilitas kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik tren Pp dan Ppk per parameter pada tiap produknya agar dapat lebih mudah dipahami dan lebih mudah diinterpretasi hasilnya. Hasil analisis juga dilengkapi dengan diagram fishbone untuk mengidentifikasi faktor penyebab tidak tercapainya target mutu proses. Berdasarkan hasil penelitian, kapabilitas proses flash cooling pada parameter total padatan, lemak, sukrosa dan protein tidak ada yang kapabel untuk semua jenis produknya yaitu IP, EP dan KP dikarenakan indeks Pp dan Ppk yang dihasilkan berada di bawah 1. Rendahnya nilai kapabilitas disebabkan oleh variasi data yang terlalu lebar dan tidak terkontrol secara statistik. Hal tersebut diduga terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu rusaknya beberapa alat penunjang proses produksi seperti motor vakum dan pompa steam, kurangnya instrumen yang mampu mengontrol jumlah air yang hilang, belum adanya suatu standar yang pasti, proses adjustment yang belum efektif, kuantitas bahan baku yang tidak konsisten serta kuantitas bahan baku yang kurang sesuai dengan spesifikasi