Pengaruh pemberian ampas tahu dan dedak terhadap produksi lalat tentara hitam (Hermetia illucens)

Sampah pada umumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organik dan anorganik, serta sampah tersebut merupakan sisa produksi rumah tangga atau pabrik. Limbah industri dari pabrik makanan didominasi oleh limbah organik. Konsumsi nasi yang tinggi dan tahu mengakibatkan tingginya hasil samping dari proses produksi bahan organik tersebut. Penelitian ini digunakan limbah pabrik yaitu Ampas tahu dan dedak padi. Ampas tahu dan Dedak padi kaya akan protein dan merupakan media tumbuh atau pakan yang baik bagi larva Maggot Black Soldier Fly (BSF) karena larva Black Soldier Fly (BSF) merupakan biokonversi yang dapat mereduksi sampah organik hingga 56% dan juga larva Black Soldier Fly (BSF) ini memiliki kandungan nutrisi yang baik sebagai pakan ternak. Penelitian ini dilaksanakan di Tangerang Selatan dan Laboratorium Pengujian dan Sertifikasi Mutu Pakan.Waktu penelitian pada tanggal 22 Oktober 2021 - 12 November 2021. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan Ampas tahu dan Dedak padi terhadap berat dan nutrisi larva Maggot Black Soldier Fly (BSF) agar dapat memiliki kegunaan sebagai pakan alternatif yang berupa Ampas tahu dan Dedak padi agar Maggot Black Soldier Fly (BSF) memiliki nutrisi dan bobot yang lebih baik. Materi yang digunakan pada penelitian ini merupakan Larva Maggot Black Soldier Fly (BSF) umur 5 hari, Ampas tahu, dan Dedak padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode vii percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga mendapat 24 unit percobaan, dengan total 43200 ekor larva berumur 5 hari, dengan perlakuan 0 (100% Ampas tahu), perlakuan 1 (80% Ampas tahu dan 20% Dedak padi), perlakuan 2 (60% Ampas tahu dan 40% Dedak padi), perlakuan 3 (40% Ampas tahu dan 60% Dedak padi), perlakuan 4 (20% Ampas tahu dan 80% Dedak padi), dan perlakuan 5 (100% Dedak padi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian Ampas tahu dan Dedak padi memberi pengaruh berbeda nyata terhadap kandungan bahan kering, abu, protein kasar, lemak kasar, dan abu kecuali untuk serat kasar yang hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Rata – rata bobot tertinggi yaitu 0,28g pada P4, rata – rata kandungan bahan kering tertinggi yaitu 77,11% pada P4, rata – rata kandungan protein kasar tertinggi yaitu 37,84% pada P1, rata – rata kandungan lemak kasar tertinggi yaitu 26,24% pada P0, rata – rata kandungan abu tertinggi yaitu 17,41% pada P4. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan 4 yaitu 20 % Ampas Tahu dan 80 % Dedak Padi merupakan perlakuan terbaik dengan rata – rata bobot 0,28 gr, rata – rata kandungan bahan kering 77,11%, rata – rata kandungan protein kasar 30,24%, rata – rata kandungan lemak kasar 15,82%, rata – rata serat kasar 24,19%, dan rata – rata kandungan abu 17,41%. Saran dari penelitian ini adalah untuk dilakukan penelitian lebih lanjut percampuran apa yang lebih baik agar kadar serat kasar yang diteliti lebih optimal. Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan media pakan pembesaran dari limbah pabrik organik lainnya sebagai perbandingan dari penelitian ini