Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Dalam Mengintonasikan Partikel Akhir Kalimat (Shuujoshi) Jyanai

Bahasa Jepang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan bahasa lain, salah satunya yaitu kalimat negasi atau dalam bahasa Jepang disebut dengan 否定文（hiteibun）atau juga bisa disebut dengan 打消し ‘uchikeshi’ (penyangkalan) yang dapat ditunjukkan dengan beberapa macam bentuk seperti 「ない」、「ぬ （ん）」、dan「ず」(Noda, 2019). Bentuk-bentuk tersebut mempunyai cara tertentu dalam penggunaannya seperti bagaimana pola kalimatnya dan bagaimana penggunaan intonasi yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa Pend. Bahasa Jepang, Universitas Brawijaya dalam mengintonasikan shuujoshi「じゃない」yang bermakna pernyataan, pertanyaan, dan keterkejutan dalam membaca teks percakapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teori fungsi intonasi dari partikel akhir「じゃない」 oleh Koori Shiro (2008) sebagai landasan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 responden, total 9 responden atau hanya 36% dari total responden yang dapat mengintonasikan dengan benar pada percakapan yang bermakna pernyataan, lalu 13 responden atau 52% dari total responden yang dapat mengintonasikan dengan benar pada percakapan yang bermakna pertanyaan, dan 16 responden atau 64% dari total responden yang dapat mengintonasikan dengan benar pada percakapan yang bermakna keterkejuta