Penerapan Terapi Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Klien Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di RS Tk.II dr. Soepraoen Kota Malang

Secara umum nyeri didefinisikan sebagai respon ketidaknyamanan yang bersifat sensori atau emosional berkaitan dengan kerusakan jaringan ataupun tidak, terjadi secara aktual atau potensial. Nyeri akut adalah nyeri yang dirasakan kurang dari 3 bulan. Terdapat 50-80% klien yang dirawat di rumah sakit mengalami nyeri selain keluhan lainnya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RS Tk.II dr. Soepraoen Malang, nyeri akut dapat berdampak pada masalah kesehatan lainnya yaitu gangguan pola tidur, nutrisi, mobilisasi dan gangguan pernapasan. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis efektivitas terapi relaksasi napas dalam pada klien dengan masalah keperawatan nyeri akut. Metode penelitian ini adalah melakukan studi kasus pada klien dengan masalah keperawatan nyeri akut. Penilaian nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Batasan karakteristik klien ditentukan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara atau anamnese, pemeriksaan fisik, observasi, dan studi dokumentasi rekam medik. Hasil dari dari penelitian didapatkan adanya perbedaan yang bermakna pada intensitas skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi relaksasi napas dalam. Hasil pengukuran dengan NRS pada Sdr. R F, terdapat perubahan pada penurunan dari skala nyeri berat (7) menjadi nyeri ringan (3) dan pada Ny. I D dari skala nyeri berat (8-9) menjadi nyeri ringan (3-4). Adapun faktor yang berpengaruh pada respon klien terhadap nyeri adalah pengalaman nyeri sebelumnya. Kesimpulan: terapi relaksasi napas dalam yang dikombinasikan dengan pemberian analgetik efektif untuk menurunkan intensitas skala nyeri sedang hingga berat dan klien menjadi lebih rileks dibandingkan pemberian terapi analgetik saja. Sehingga terapi relaksasi napas dalam dapat menjadi pilihan untuk pendekatan nonfarmakologi sebagai terapi mandiri seorang perawa