Profil Klinikopatologi dan Metode Diagnostik Tumor Primer pada Tulang di RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada Tahun 2016-2020

Tumor merupakan sebuah massa jaringan yang terbentuk akibat adanya proliferasi sel yang abnormal atau berlebihan dan dapat terjadi di mana saja termasuk tulang. Tumor primer pada tulang relatif jarang terjadi dan sulit untuk ditegakkan diagnosisnya karena gejala belum tentu muncul atau hanya muncul dalam intensitas yang rendah sehingga sering kali terabaikan baik oleh pasien maupun dokter. Profil klinikopatologi tumor primer pada tulang diharapkan menjadi pertimbangan dalam penegakan diagnosis dan berperan dalam pengembangan data epidemiologi tumor primer pada tulang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional deskriptif secara retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan merupakan data pasien yang berada di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dari arsip CPC di laboratorium patologi anatomi yang sudah dibahas oleh tim onkologi muskuloskeletal dan data tumor registry departemen ortopedi dengan metode pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel yang diteliti pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, lokasi tumor, metode diagnostik, dan diagnosis patologi anatomi pasien tumor primer pada tulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumor primer pada tulang lebih sering dialami oleh jenis kelamin laki-laki (113 kasus;50,45%). Berdasarkan usianya, tumor primer pada tulang lebih sering terjadi pada rentang usia 12-25 tahun (107 kasus;47,77%) dengan mean 28 dan median 20,5. Lokasi tumor primer tulang terbanyak adalah pada femur distal (41 kasus;18,3%). Metode X-Ray dan FNAB menjadi metode diagnostik yang paling banyak digunakan untuk menegakkan diagnosis. Berdasarkan diagnosis patologi anatomi, kasus tumor primer tulang terbanyak adalah tumor tulang ganas (124 kasus;55,36%) dengan kasus osteosarcoma menjadi tumor yang paling banyak terjadi (104 kasus;46,43%)