Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Chronic Myeloid Leukimia Yang Menjalani Tindakan Leukapheresis di RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Chronic myeloid leukemia (CML)/ leukemia mieloid kronik merupakan penyakit klonal sel induk pluripoten yang digolongkan sebagai penyakit mieloproliferatif. Pada pasien CML dengan lekosit yang tinggi menyebabkan berbagai gejala, missal nya sesak dan pasien segera dilakukan tindakan leukapheresis untuk menurunkan jumlah lekositnya. Dari interview 10 pasien CML yang menjalani tindakan leukopharesis, mengatakan tingkat kecemasan pasien tinggi, salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien dan dukungan keluarga yang rendah. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan pasien chronic myeloid leukemia terhadap tingkat kecemasan. Metode: Penelitian ini termasuk dalam rancangan penelitian non eksperimen yaitu penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sempel yang diguanakan dalam penelitian ini sebesar 30 responden. Hasil : Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan dengan p-value sebesar 0.029. Diskusi: Didapatkan hasil tingkat kecemasan pasien memiliki hubungan yang signifikan dengan dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan hubungan signifikan antara dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien chronic myeloid leukemia dimana semakin tinggi dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan pasien mengenai chronic myeloid leukemia, maka akan semakin rendah tingkat kecemasan pasie