Pengaruh Diet Tinggi Kalori Terhadap Rasio Makrofag M1/M2 Melalui Akumulasi Lemak Pada Ginjal Tikus Sprague Dawley

Pendahuluan: Diet tinggi kalori memicu obesitas dimana asupan energi melebihi pengeluaran sehingga terjadi hiperplasi serta hipertropi jaringan adiposa yang berekspansi menuju adiposa viseral dan terjadi akumulasi lemak pada jaringan ektopik termasuk ginjal. Adanya akumulasi lemak akan menyebabkan inflamasi yang tampak dari peningkatan rasio makrofag M1/M2. Tujuan: Penelitian ini untuk melihat pengaruh diet tinggi kalori terhadap rasio makrofag M1/M2 ginjal melalui akumulasi lemak pada ginjal. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan true experimental in vivo test, post test only control group dengan tikus jantan Sprague Dawley (Rattus norvegicus). Tikus 10-12 minggu dibagi menjadi dua kelompok (jumlah per kelompok 8 tikus) yaitu tikus yang diberikan diet kalori dan diet normal selama 16 minggu kemudian dibandingkan perbedaan persentase akumulasi lemak dan rasio M1/M2 diantara keduanya. Pemeriksaan akumulasi lemak ginjal dilakukan dengan pewarnaan Oil red O. Pemeriksaan Makrofag M1 dan M2 Melalui Ekspresi CD11c dan CD206 dengan Metode Imunohistokimia Hasil: Tikus diet tinggi kalori memiliki persentase akumulasi lemak ginjal yang signifikan lebih tinggi dibandingkan tikus dengan diet normal (35,0±15,45% vs 1,25±1,16%) dengan nilai p=0,001. Hasil analysis Mann Whitney menunjukkan ratio M1/M2 yang lebih tinggi secara signiikan pada tikus diet tinggi kalori (0,26±0,03vs 0,97±0,09) dengan p=0,001. Terdapat korelasi kuat antara akumulasi lemak ginjal dan rasio makrofag M1/M2 pada tikus diet tinggi kalori dengan r=0,821; p = 0,000. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan persentase akumulasi lemak pada ginjal dan rasio M1/M2 pada organ ginjal tikus yang diinduksi diet tinggi kalori dibandingkan diet normal. Terdapat korelasi kuat antara persentase akumulasi lemak dan rasio M1/M2 pada organ ginjal tikus diet tinggi kalori