Uji Keseragaman Dan Keragaman Fenotipik Pada Lima Galur F6 Padi (Oryza Sativa L.) Berdasarkan Karakter Agronomis Dan Morfologis

Padi adalah tanaman serelia penting yang berperan sebagai makanan pokok khususnya di Indonesia yang sulit digantikan dengan bahan pokok lain. Tercatat bahwa terjadi penurunan luas panen dan produksi padi dari tahun 2020 hingga tahun 2021. Optimalisasi penggunaan lahan kering dapat dimanfaatkan sebagai upaya peningkatan produksi padi. Pemulia tanaman mengambil peran dalam merakit varietas padi unggul yang dapat tumbuh pada kondisi kering dengan produksi yang tinggi seperti persilangan padi Situ Bagendit dan Cibogo. Setelah dilakukan persilangan antara varietas Situ Bagendit dan Cibogo serta penanaman F4 dan F5 maka dilakukan evaluasi pada galur F6. Informasi keragaman antar galur dan keseragaman dalam galur dapat menentukan efektifitas seleksi. Dengan demikian dilakukan uji keseragaman dan keragaman fenotipik pada lima galur F6 hasil persilangan padi Situ Bagendit dan Cibogo. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keseragaman karakter agronomis dan morfologis dalam setiap galur F6 padi dan mengetahui keragaman karakter agronomis dan morfologis antar lima galur F6 padi. Hipotesis penelitian ini diantaranya terdapat keseragaman karakter agronomis dan morfologis dalam setiap galur F6 padi dan terdapat keragaman karakter agronomis dan morfologis antar lima galur F6 padi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatimulyo, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada tipe agroekosistem sawah pada bulan Januari-Juni 2022. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah lima galur F6 dan dua tetua varietas Situ Bagendit dan Cibogo, media semai, Urea, SP-36 dan KCL, insektisida dan fungisida, tali rafia, air, kapas. Alat digunakna diantaranya adalah cangkul, sprayer, alfaboard, ember, nampan, meteran, penggaris, mikrometer, caplak, alat tulis, gunting, bamboo, jaring, plastik, kamera dan timbangan digital. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 4 ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 5 tanaman. Data yang diperoleh dari pengamatan dianalisis menggunakan koefisien keragaman (KK), analisis ragam dan uji lanjut BNT 5%, perhitungan koefisien keagaman genetik (KKG) dan koefisien keragaman fenotipe (KKF) serta Independent Sample T-Test. Hasil analisis keseragaman dalam setiap galur F6 diketahui bahwa nilai KK pada setiap karakter masing-masing galur diperoleh tergolong dalam kategori rendah yakni 0-25% kecuali karakter bobot gabah per tanaman yang tergolong dalam kategori rendah hingga cukup tinggi. Sedangkan analisis ragam menunjukkan perbedaan yang nyata pada karakter tinggi tanaman, panjang daun, panjang batang, panjang malai, diameter batang bawah, panjang gabah dan lebar gabah. Nilai KKG dan KKF yang diperoleh pada seluruh karakter yang diamati tergolong dalam kategori rendah yakni antara 0-25%. Uji Independent Sample T- Test menunjukkan bahwa tidak terdapat kecenderungan kemiripan karakter pada salah satu tetua. Setiap galur menunjukkan kemiripan sebagian karakter pada salah satu tetua dan sebagian karakter memiliki kemiripan dengan tetua yang lai