Respon Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Pada Berbagai Warna Sungkup Dan Media Tanam

Bayam merah merupakan tanaman sayur yang digemari masyarakat karena mengandung antosianin yang mampu menurukan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung. Hal ini menjadi salah satu penyebab peningkatan konsumsi bayam di masyarakat (Badan Pusat Statistik, 2020). Namun, produksi bayam mengalami penurunan pada tahun 2019 hingga 2020 sehingga perlu upaya untuk meningkatkan produksi bayam. Salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil bayam adalah merekayasa kualitas cahaya menggunaan sungkup berwarna. Penggunaan sungkup plastik berwarna memungkinkan panjang gelombang cahaya disesuaikan dengan fotoreseptor tanaman yang memengaruhi morfologi tanaman agar mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu, penggunaan media tanam dalam budidaya menjadi penting karena tidak ada substrat atau campuran media tanam yang tepat bagi seluruh tanaman. Namun, penelitian mengenai pengaruh warna sungkup dan media tanam pada bayam merah belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian untuk mempelajari pengaruh warna sungkup yang berbeda pada berbagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan November hingga Desember 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari warna sungkup (S0: tanpa sungkup; S1: sungkup warna bening; S2: sungkup warna biru; S3: sungkup warna merah) sebagai petak utama dan media tanam (M1: tanah; M2: cocopeat; M3: kompos) sebagai anak petak dengan 3 ulangan. Alat yang digunakan antara lain bambu, polibag 25×12,5 cm, plastik polietilen (PE) 30 mikron berwarna bening, biru, merah, gelas ukur, penggaris, luxmeter, timbangan digital, amplop cokelat, oven, mortar pistil, Leaf Area Meter, tabung reaksi serta spektrofotometer. Bahan yang digunakan antara lain benih bayam varietas Mira, AB Mix, tanah, cocopeat, kompos, pelarut etanol 96%, HCl 1%, kertas Whatman No.1, kalium klorida (0,025 M) dan natrium asetat (0,4 M). Pengamatan pertumbuhan dan hasil meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, luas daun spesifik, nisbah luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, laju pertumbuhan relatif serta pengamatan kualitas yakni, kandungan antosianin. Data seluruh pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% jika analisis ragam menunjukkan pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan sungkup merah dan media tanam kompos pada bayam merah menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman dan berat kering tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan sungkup dan media tanam lainnya. Perlakuan tanpa sungkup menghasilkan luas daun spesifik yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan sungkup lainnya, sedangkan perlakuan sungkup menunjukkan jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan tanpa sungkup. Perlakuan media tanam tanah dan kompos menunjukkan hasil jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan media tanam cocopea