Hotspot Analysis and Burned Area in Sumba Timur District East Nusa Tenggara Province

East Sumba District is one of the provinces in Indonesia that has low rainfall intensity resulting in a prolonged dry season make it is very vulnerable to fire hazards. This study aims to identify the distribution of hotspots and analyze the effect of annual rainfall intensity on the distribution pattern of hotspots in East Sumba District in 2015 and 2019. The data used in this study are hotspots from MODIS Terra/Aqua satellite imagery, administrative area data in spatial form, from BIG, land cover data from KLHK, and rainfall data from CHIRPS. The results showed that the number of hotspots in 2015 was 148, with the highest number of hotspots occurring in savanna/grassland land cover is 89. In 2019 there were 164 hotspots with the highest distribution in savanna/grassland land cover types. The area burned in 2015 in East Sumba District was 46.565, in 2019 it was 51.595 hectares. The lowest rainfall occurred in September 2015 was 5.9 mm and the highest rainfall occurred in January 2019 was 328 mm. Keywords: forest and land fires, hotspot, rain fall, land cover, Sumba Timur DistrictKabupaten Sumba Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki intensitas curah hujan rendah yang mengakibatkan musim kemarau berkepanjangan sehingga sangat rentan terhadap bahaya kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran hotspot dan menganalisis pengaruh intensitas curah hujan tahunan terhadap pola sebaran hotspot di Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2015 dan 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa hotspot dari citra satelit MODIS Terra/Aqua, data wilayah administrasi dalam bentuk spasial dari BIG, data Tutupan lahan dari KLHK, serta data curah hujan dari CHIRPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hotspot tahun 2015 adalah 148, dengan jumlah hotspot tertinggi terjadi pada tutupan lahan jenis savana/padang rumput sebesar 89. Tahun 2019 memiliki jumlah hotspot 164 dengan sebaran tertinggi pada jenis tutupan lahan savana/padang rumput. Luas area terbakar pada tahun 2015 di Kabupaten Sumba Timur adalah sebesar 46.565 hektare, pada tahun 2019 sebesar 51.595 hektare . Curah hujan terendah terjadi pada bulan September 2015 sebesar 5,9 mm dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2019 sebesar 328 mm.   Kata  kunci : curah hujan, hotspot, Kabupaten Sumba Timur, kebakaran hutan dan lahan, tutupan lahan