E-Voting Berbasis Blockchain Ethereum dengan RFID Reader untuk E-KTP

Pemungutan suara atau voting merupakan salah satu pilar utama demokrasi. Seiring perkembangan teknologi, sistem voting berpindah ke media elektronik dalam bentuk e-voting . Namun e-voting memiliki kelemahan dimana siapapun yang memegang akses basis data dapat memanipulasi hasil voting. Karena permasalahan tersebut, dibuat sebuah sistem e-voting dengan referensi pemilu Indonesia kemudian dibuat perbandingan terhadap 2 arsitektur blockchain yaitu public dan private blockchain kemudian hasil dari sistem akan dianalisa dan menentukan faktor faktor apa saja yang perlu diperhatikan Ketika ingin mengimplementasikan blockchain ke aplikasi e- voting. Sistem yang dibuat mempunyai frontend, backend, blockchain dan smart contract. Frontend adalah untuk pemilih melakukan voting, backend untuk menghubungkan frontend ke smart contract serta blockchain, smart contract berisi fungsi fungsi seperti vote dan blockchain untuk menyimpan data voting. Smart contract di deploy ke 2 blockchain yaitu Sepolia Testnet (public blockchain) dan private blockchain geth. Mainnet ethereum juga dimasukan kedalam kalkulasi berdasarkan data yang ada namun tidak dilakukan deployment smart contract. Setelah implementasi dan pengujian, didapatkan jika ada faktor seperti biaya, keamanan, gaslimit dan waktu transaksi yang harus dipertimbangkan. Serta private blockchain lebih cocok untuk diterapkan untuk voting skala besar dan public dan private blockchain dapat digunakan dalam skala kecil dimana public blockchain unggul dari segi keamanan dan private blockchain unggul dari segi biaya dan kostumisasi