Perancangan Kampanye Sosial Pencegahan Self Harm pada Remaja 12-24 Tahun

Self harm adalah perilaku dimana seseorang individu menyakiti dirinya sendiri, dikarenakan asdanya gangguan mental yang sering kali tidak disadari oleh masyarakat, hal ini sudah menjadi fenomena yang popular terutama pada kalangan remaja. Anak remaja berumur 12-24 yang sedang mengalami banyak pertumbuhan dan perubahan. Perubahan tersebut tentu perlu dihadapi dengan adaptasi yang baik, umur pada remaja saat itu biasanya sedang mengalami banyak sekali konflik, apabila tidak dapat dihadapi dengan baik, tentu konflik tersebut akan menyebabkan perasaan stress dan tertekan pada remaja. Apabila remaja tidak paham cara meredakan perasaan stress dan tertekan, ataupun tidak bisa menyelesaikan konflik yang ada, akan menimbulkan efek negative yang tentu saja dapat memicu munculnya keinginan untuk melakukan hal yang merugikan diri sendiri, salah satu contohnya adalah self-harm. Untuk mencegah perilaku self-harm pada remaja, maka dibutuhkan sebuah kampanye social sebagai salah satu media penyampaian pesan mengenai self-harm. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif dengan melakukan wawancara, kuisioner, dan mempelajari studi. Model kampanye yang digunakan adalah model kampanye Ostergaard dengan menggunakan komunikasi AISAS dalam proses penyampaian kampanye