Rancang Bangun Diagnosa Gangguan Tidur Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web

Kebutuhan hidup memaksa orang untuk bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Waktu yang digunakan untuk bekerja membutuhkan istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya. Jumlah dan kualitas tidur yang dibutuhkan setiap tubuh bergantung pada gaya hidup masing-masing individu dan untuk mencegah penurunan kesehatan maka dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai. Di Indonesia sendiri pravelensi penderita insomnia mencapai 10% yang berarti dari total 238 juta penduduk Indonesia diperkirakan 23 juta jiwa diantaranya mengalami gangguan tidur yaitu insomnia. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya informasi publik tentang gangguan tidur yang dialami, membuat mereka yang terkena dampak tidak menyadari gejala apa yang mereka alami dan sejauh mana efek penyakit tersebut telah berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah dengan membuat sistem pakar untuk dapat melakukan diagnosa gangguan tidur. Metode yang digunakan dalam sistem adalah forward chaining dikarenakan metode ini dapat mengumpulkan gejala yang dialami oleh pengguna berdasarkan fakta yang telah diperoleh. Selanjutnya data tersebut akan diolah untuk mendapat kesimpulan berdasarkan aturan yang dibuat oleh seorang pakar. Pengujian keakuratan sistem bersama pakar menunjukkan kesesuaian antara hasil pakar dan hasil sistem. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan menggunakan metode End User Computing Satification didapatkan hasil persentase sebesar 87.97%, maka dapat disimpulkan bahwa pengguna sangat puas dengan sistem yang dibuat untuk melakukan diagnosa gangguan tidur