Analisis Semiotika Pembisuan Sejarah di Indonesia melalui Pengadeganan pada Film the Science of Fiction

Isu tentang pembisuan sejarah menjadi momok yang muncul di sepanjang sejarah Indonesia. Salah satu film panjang Indonesia yang membahas tentang topik ini adalah The Science of Fiction. Film ini menjadi salah satu karya film panjang yang berusaha mengkritisi adanya pembisuan sejarah di masa lampau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pembisuan sejarah menggunakan pendekatan semiotika melalui pengadeganan yang terdapat pada film The Science of Fiction. Pembisuan sejarah dapat diartikan sebagai tindakan untuk membisukan pengalaman kolektif manusia di masa lampau. Penelitian ini menggunakan pendekatan riset secara deskriptif kualitatif dengan melakukan textual analysis dari case study film The Science of Fiction. Berdasarkan penelitian, film ini menyampaikan gagasan pembisuan sejarah dan ideologi yang mendasarinya melalui beberapa scenes. Scene warga bercerita mengenai nasionalisme Soekarno menggambarkan propaganda sebagai bentuk pembisuan sejarah. Scene Siman menggigit lidahnya sendiri menggambarkan pembisuan sejarah dalam bentuk kekerasan sosial. Secara keseluruhan, scenes tersebut ingin menyampaikan bentuk penyalahgunaan kekuasaan dari kelompok hegemoni yang memimpin bangsa Indonesia. Film ini mencoba mengkritisi adanya glorifikasi nasionalisme yang berujung pada narsisme kolektif dan juga supremasi kulit putih di Indonesia. Melalui glorifikasi nasionalisme dan patriotisme, pemerintah menggunakan masyarakatnya untuk mencapai tujuan politik tertentu. Kekuatan hegemoni digambarkan tak segan melakukan kekerasan, bila hal itu berhubungan dengan dominasi kekuasaannya. Hadirnya tentara Amerika menunjukan supremasinya akan rakyat Indonesia