Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap Performan Persentase Karkas dan Kandungan Lemak Abdomen Ayam Broiler

Peternak terutama yang skala kecil mulai menggunakan obat tradisional untuk mencegah atau mengoati ternak yang sakit dan meningkatkan pertumbuhannya. Salah satu yang dapat digunakan adalah temulawak ( Curcuma xanthorriza Roxb) yang sudah sering digunakan oleh manusia untuk meningkatkan nafsu makan dan menyembuhkan berbagai penyakit. Hasil analisis Balai Penelitian Obat dan aromatik (2008) menyatakan bahwa tepung temulawak mengandung: bahan kering 94,14%, pati emak 9,04%, protein 9,88%, serat 2,26%, minyak atsiri 5,97%, kurkumin 2% dan xanthorizol Kandungan ini dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan,mencegah kanker, dan anti mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian temulawak dalarn ransum broiler terhadap performan, kualitas karkas dan kandungan lemak abdomennya. Rancangan Acak lengkap (RAL) digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari penelitian ini. Dua ratus ekor dibagi menjadi 4 (empat) perlakuan dengan 5 (Hrna) ulangan dan masing-masing ulangan terdiri 10 (sepuluh) ekor DOC. Ransum perlakuan adalah ransum kontrol (RO), 1% tepung temulawak 2% tepung temulawak (R2), dan 3% tepung temulawak (R3). Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot karkas dan kandungan lemak abdomen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsurnsi ransum, pertambahan bobot badan, bobot dan kandungan lemak abdomen ayam broiler nyata (p