STUDI KASUS KEKELIRUAN HAKIM DALAM MENETAPKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DAN PEMERKOSAAN PADA PUTUSAN PENGADILAN NOMOR 742/PID.B/2021/PN.BTA

Tindak pidana pidana pembunuhan dan pemerkosaan merupakan salah satu masalah yang masih sering ditemukan di Indonesia. Kasus tindak pidana pembunuhan dan pemerkosaan merupakan kasus yang jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Putusan hakim yang memutus perkara tindak pidana pembunuhan dan pemerkosaan yang tidak sesuai mengakibatkan munculnya rasa ketidakadilan dan kepastian hukum dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, identifikasi masalah yang diambil dalam studi kasus ini ialah: Pertimbangan hukum yang dibuat oleh hakim dalam putusan 742/pid.B/2021/PN.BTA. belum sesuai dengan fakta persidangan? Faktor yang mempegaruhi kekeliruan hakim dalam putusan perkara nomor 742/pid.B/2021/PN.BTA.? dan Upaya hukum yang dapat dilakukan jika putusan hakim tersebut terdapat kekeliruan. Alat analisis yang digunakan dalam studi kasus ini ialah Pendekatan perundang – undangan (status approach) dan Pendekatan konseptual (conceptual approach). Kesimpulan pada putusan perkara nomor 742/Pid.B/2021/PN.BTA, bahwa pertimbangan hukum hakim dalam menerapkan fakta hukum dalam persidangan dan dalam pertimbangan hukum yang di buat oleh hakim, putusan hakim dalam menjatuhkan putusan juga di pengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi perilaku hakim dalam menyelesaikan perkara, lalu upaya banding dan peninjauan kembali dilakukan karena putusan tersebut pengadilan mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Kata kunci : Tindak pidana Pembunuhan, Tindak pidana Pemerkosaan, Pertimbangan Hakim