Geologi Dan Kontrol Struktur Terhadap Alterasi dan Mineralisasi Daerah Gunung Jati dan Sekitarnya Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah

Kondisi geologi Indonesia memiliki potensi untuk terus dikembangkannya penelitian terkait eksplorasi mineral ekonomis yang berkaitan dengan endapan epitermal. Terdapat beberapa intrusi dan gejala alterasi di lapangan yang terletak di Kecamatan Pagedongan. Hal ini menjadikan daerah Gentansari dan sekitarnya layak untuk dikaji bagaimana kondisi geologi, karakteristik alterasi dan kontrol struktur geologi terhadap alterasi dan mineralisasi. Melalui pemetaan geologi berluasan 30 km2 menghasilkan urutan batuan dari tertua ke termuda berupa Satuan Sekis Mika, Satuan Lempung Hitam, Satuan Breksi Laharik, Satuan Piroklastik dan Satuan Intrusi Diorit. Terdapat struktur geologi berupa sesar naik berarah Barat Daya – Timur Laut (Sesar Naik Lebakwangi), sesar mendatar kiri berarah Barat Daya – Timur Laut (Sesar mendatar kiri lebakwangikebutuhduwur dan Majalengka), dan sesar mendatar kanan (Sesar Mendatar Kanan Gentansari-Kebutuhduwur, Majalengka, dan Pagedongan). Melalui analisis paleostress menggunakan data kekar gerus, menghasilkan arah dan umur relative setiap fase struktur yang terbentuk untuk dikorelasikan dengan proses alterasi sehingga diketahui struktur pre-mineralisasi, syn-mineralisasi dan post-mineralisasi. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan analisis laboratorium berupa analisis petrografi, scanning electron microscope (SEM), dan X-Ray Difraction (XRD) menghasilkan penentuan zona alterasi hidrotermal berdasarkan himpunan mineralnya, berupa Zona Kuarsa+-Aktinolit+-Smektit+Biotit+Kaolinit (zona potasik), Zona Kuarsa-KloritMonmorilonit+-Epidot+Aktinolit+Kalsit (zona propilitik), Zona KuarsaSesirit+-Kalsit+-Biotit+-Klorit+Illit (zona filik) dan Zona Kuarsa-Illit+-Kaolinit+Smektit (zona argilik). Analisis mineragrafi dan X-ray Fluorescence (XRF) menunjukan keberadaan mineral bijih dan unsur logam yang didominasi berupa Cu-Au. Berdasarkan karakter endapan yang ditemukan, daerah penelitian termasuk kedalam jenis endapan sulfidasi tinggi bertipe porfiri