Pemetaan Zonasi Daerah Penangkapan Hiu Dilindungi Yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Aceh Barat

Aceh merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi produksi hiu di Indonesia. Saat ini perikanan hiu di Indonesia termasuk di Provinsi Aceh sedang dalam menghadapi tantangan yang cukup besar, dimana populasi hiu di provinsi Aceh terus mengalami penurunan sementara permintaan produk baik dari dalam negeri maupun luar negeri besar. Kondisi tersebut memerlukan upaya upaya terpadu agar pemanfaatan di Indonesia khususnya di perairan Aceh tetap lestari dan keberkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tangkapan hiu yang didaratkan di PPI Ujong Baroh dan membuat peta zonasi hiu yang dipelihara di perairan Barat Selatan Aceh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu tahap pertama melakukan survei lapangan dengan pemancingan ke laut, dan tahap kedua dengan cara pengambilan data hasil tangkapan hiu di PPI Ujong Baroh kemudian membuat peta zonasi penangkapan hiu yang dilindungi di daratkan di PPI Baroh Aceh Barat. Jumlah hasil tangkapan hiu yang didaratkan di PPI Ujong Baroh selama penelitian dari bulan Agustus - Oktober 2022 sebanyak 618 ekor. Hasil paling banyak terjadi pada bulan September sebesar 319 ekor dan paling sedikit terdapat pada bulan Oktober sebesar 96 . Persentase jenis hasil tangkapan hiu pada bulan Agustus-Oktober 2022 terdapat 6 spesies diantaranya Sphyrna lewini sebesar 56%, Alopias superciliosus 2%, Carcharhinus falciformis 4%, Loxodon macrorhinus 9%, Carcharhinus sorrah 24%, dan Chiloscyllium punctatum 5%. Hasil analisis zonasi daerah penangkapan hiu terdapat tiga lokasi hiu yang termasuk ke dalam kategori Terancam/Endangered (EN) dan Rawan/Vulnerable (VU)