Strategi Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Fadhilah Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru di MI Nurul Fadhilah Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain etnografi. Analisis data melalui empat tahap yaitu pencarian data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Validitas data diperoleh melalui triangulasi pengumpulan data, triangulasi sumber data, dan triangulasi pengecekan data. Hasil Penelitian menunjukan menajemen kepala sekolah di MI Nurul Fadhilah berjalan efektif, hal ini dapat dilihat berdasarkan: pertama, perencanaan (planning) program melalui pemanfaatan kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah serta membuat peta jalan dalam kesuksesan program. Kedua, organisasi (organizing) dilakukan dengan mendelegasikan program dengan jelas dengan membagi habis sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Ketiga, pergerakan (actuating) dilakukan kepala sekolah dengan mendorong dan melakukan pembimbingan untuk menjalankan program. Keempat, pengawasan (controling) dilakukan melalui supervisi langsung dan melalui dokumen presensi serta laporan dari wakil kepala sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru di MI Nurul Fadhilah Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain etnografi. Analisis data melalui empat tahap yaitu pencarian data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Validitas data diperoleh melalui triangulasi pengumpulan data, triangulasi sumber data, dan triangulasi pengecekan data. Hasil Penelitian menunjukan menajemen kepala sekolah di MI Nurul Fadhilah berjalan efektif, hal ini dapat dilihat berdasarkan: pertama, perencanaan (planning) program melalui pemanfaatan kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah serta membuat peta jalan dalam kesuksesan program. Kedua, organisasi (organizing) dilakukan dengan mendelegasikan program dengan jelas dengan membagi habis sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Ketiga, pergerakan (actuating) dilakukan kepala sekolah dengan mendorong dan melakukan pembimbingan untuk menjalankan program. Keempat, pengawasan (controling) dilakukan melalui supervisi langsung dan melalui dokumen presensi serta laporan dari wakil kepala sekolah