An Illegitimate Child Inheritance Rights: A Legal Comparison Between Indonesia and the United Kingdom

Children born into a family are a gift from The One Almighty God. Every child has the right to live and receive equal treatment by their family. The Convention of the Right of Children guarantees that every child must be treated equally disregarding their status, race, colour, religion, and more. However, in Indonesia, the rights of an illegitimate child have a huge discrepancy comparing to a legitimate child. Following the legal provision in Indonesia, an illegitimate child only receives one-third of their original share. The United Kingdom sees the inheritance rights from a different perspective, where concerning inheritance, an illegitimate child is treated as if they are a legitimate child of their parents. This research aims to compare the inheritance rights according to the legal of Indonesia and the United Kingdom using the qualitative method and literature study technique. The research used secondary data; the data collected are compared using the children human rights theory and progressive law theory as the benchmark. The result shows that the United Kingdom regarding the practice of equal inheritance share for an illegitimate child is more fitting the human rights theory progressive adjusting itself to create a “pro-justice” law.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hak waris menurut hukum Indonesia dan Inggris dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi literatur. Penelitian ini menggunakan data sekunder; data yang terkumpul dibandingkan dengan menggunakan teori HAM anak dan teori hukum progresif sebagai tolak ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inggris tentang praktik pembagian warisan yang sama untuk anak di luar nikah lebih cocok dengan teori hak asasi manusia yang secara progresif menyesuaikan diri untuk menciptakan hukum yang “pro-keadilan”. Anak yang lahir dalam keluarga merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap anak berhak untuk hidup dan mendapat perlakuan yang sama dari keluarganya. Konvensi Hak Anak menjamin bahwa setiap anak harus diperlakukan sama tanpa memandang status, ras, warna kulit, agama, dan lainnya. Namun, di Indonesia, hak anak luar nikah memiliki perbedaan yang sangat jauh dibandingkan dengan anak sah. Mengikuti ketentuan hukum di Indonesia, anak di luar nikah hanya menerima sepertiga dari bagian aslinya. Inggris melihat hak waris dari sudut pandang yang berbeda, dimana dalam hal pewarisan, anak luar kawin diperlakukan seolah-olah sebagai anak sah dari orang tuanya