Perancangan Buku Pop-up Sejarah Jalur Perdagangan Rempah Indonesia

Sejak dulu Indonesia menjadi pusat penghasil rempah-rempah. Bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia untuk mendapatkan rempah langsung dari sumbernya. Motivasi perdagangan ini menjadi awal dari terbentuknya jalur rempah. Berbagai interaksi dilakukan saat berdagang rempah, menjadikan jalur rempah bukan hanya sekedar jalur maritim, tetapi juga jalur budaya. Budaya-budaya Indonesia sekarang merupakan hasil penyatuan budaya-budaya asing dengan penduduk Nusantara pada masa itu. Sampai sekarang rempah masih memiliki peran dalam berbagai bidang kehidupan. Besarnya peran rempah membuat pemerintah Indonesia mengajukan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO. Guna mendukung hal tersebut, pembelajaran mengenai jalur rempah akan dimulai pada remaja SMA/SMK/MA hingga S1. Kumoratih (2022) menyatakan bahwa pemahaman mengenai jalur rempah tidak perlu dalam-dalam, masyarakat cukup mengetahui narasi besarnya saja. Sayangnya hanya sedikit media informasi yang membicarakan jalur rempah, pada umumnya topik ini hanya tersirat dalam topik lain seperti sejarah kerajaan Indonesia. Penulis menawarkan solusi berupa media informasi berbentuk buku pop-up yang merangkum mengenai narasi jalur rempah. Penulis menggunakan metode The Big6 oleh Mike Eisenberg dan Bob Berkowitz dalam melakukan perancangan. Metode ini dikenal cocok untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan edukasi dan informasi