Proses Verifikasi dan Revisi Pemberitaan di Detik.com: Studi Kasus Berita Ahok dan KPK

Dalam penerapan berita jurnalistik diharuskan mengandalkan proses pengecekan fakta sehingga dapat menghindari adanya isu atau prasangka yang belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu, adanya verifikasi berita akan suatu fakta ditujukan untuk mendapatkan sumber yang sah dengan didasarkan oleh verifikasi dan konten media. Terlebih lagi cara kerja media daring saat ini menuntut jurnalis untuk dapat menyampaikan pesan secara cepat dan ke berbagai multiplatform. Adapun menurut Katadata.co.id, Detik.com adalah media daring pertama yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia sebesar 65% per tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses verifikasi berita dalam produksi kanal berita di media Detik.com dan menindaklanjuti revisi berita yang dilakukan media Detik.com. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Peneliti menggunakan konsep milik UNESCO dan mengaitkannya dengan faktor proses gatekeeping milik Shoemaker dan Reese, yaitu pengaruh individu, rutinitas media, pengaruh dalam organisasi, pengaruh luar organisasi, dan ideologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan studi dokumen berbentuk gambar serta tulisan sebagai bukti dari penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Detik.com tidak melakukan proses verifikasi hingga proses gatekeeping dengan baik, hal tersebut didasarkan oleh ideologi media yang mengandalkan kecepatan dan tidak berfungsinya kontrol pengawasan terhadap pengecekan informasi. Menurut Irwan hal kecepatan merupakan faktor dari fast journalism yang ada di Detik.com