Faktor Keterbukaan Diri melalui Second Account di Instagram (Studi Kasus: Generasi Z dengan Jenis Kepribadian Introver)

Salah satu bentuk fenomena yang diperhatikan saat ini adalah maraknya kemunculan pseudonym atau akun dengan nama samaran sebagai langkah seseorang guna mengeluarkan keluh kesah dan menyebarkan keadaan emosionalnya di media sosial. Trend penggunaan second account di media sosial tak terlupakan dari tingginya intensitas penggunaan internet di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterbukaan diri melalui second account di Instagram dengan berfokus pada generasi Z berkepribadian introver. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme karena ingin membangun pemahaman serta memaparkan faktor keterbukaan diri melalui second account Instagram dengan menggunakan studi kasus pada generasi Z dengan jenis kepribadian introver. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini di antaranya adalah faktor dari self disclosure yakni kepribadian, partisipan generasi Z dengan jenis kepribadian introver merasa lebih nyaman mengungkapkan dirinya melalui second account. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bagi yang membutuhkan pengetahuan, informasi, serta wawasan mengenai korelasi antara penggunaan second account dengan keterbukaan diri dari generasi Z dengan jenis kepribadian introver dan penelitian ini juga berguna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dinamika keterbukaan diri pada era digital terutama bagi generasi Z dengan jenis kepribadian introver sebagai generasi emas di era digital ini