Konstruksi Sosial Teknologi dalam Penggunaan TikTok sebagai Sarana Distribusi Berita Media Kumparan

Media sosial merupakan medium digital yang kini banyak diakses masyarakat Indonesia. Salah satu media sosial yang banyak digunakan di Indonesia adalah TikTok dengan jumlah pengguna lebih dari 92 juta pengguna. Tiktok awalnya digunakan untuk sekadar hiburan saja. Seiring perkembangannya, TikTok kemudian digunakan juga untuk menyebarkan informasi. Melihat potensi tersebut, media-media di Indonesia kini memiliki akun di TikTok sebagai sarana distribusi berita, salah satunya adalah kumparan. Kehadiran fitur-fitur di TikTok dan bagaimana pengguna TikTok menggunakan media sosial tersebut menciptakan sebuah konstruksi sosial teknologi. Peneliti meriset konstruksi sosial teknologi selama pengembangan artefak TikTok kumparan secara studi kasus menggunakan konsep Social Construction of Technology (SCoT). Artefak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konten-konten berita kumparan di TikTok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim media dan sosial dan redaksi kumparan sebagai kelompok sosial relevan memiliki pemaknaan yang sama terhadap TikTok. Terdapat fleksibilitas dalam menginterpretasikan artefak selama kumparan mengembangkan konten-konten berita di TikTok. Pada tahap penutupan dan stabilisasi, sejauh ini belum ada permasalahan yang terjadi karena perbedaan interpretasi yang saling bertentangan dan pengembangan artefak cenderung sudah stabil karena telah melalui beberapa eksperimen di masa lalu. Komponen terakhir dari konstruksi sosial teknologi yang peneliti pelajari adalah konteks yang meluas (wider context). Kondisi sosial dan politik menjadi bahan pertimbangan kumparan dalam membuat konten-konten berita di TikTok