Analisis pengaruh Work-Life Balance terhadap Job Engagement dan Turnover Intention pada Generasi Z di Industri Start Up

Lingkungan tempat kita tinggal atau bahkan tempat bekerja memiliki perbedaan generasi yang sangat beragam. Salah satunya adalah generasi Z yang lahir pada tahun 1996>. Generasi Z memiliki ciri-ciri dapat mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai generasi Z dan mereka merasa bahwa generasi Z merupakan generasi yang terbaik. Industri start-up adalah sebuah bisnis model baru dalam membangun usaha dengan ciri memaksimalkan teknologi serta didukung oleh perencanaan matang, idealisme individu, dan brand image yang unik Penulis menemukan fenomena menarik yang terjadi pada generasi Z khusunya yang bekerja di bidang start-up yaitu adanya tingkat turnover yang tinggi. Selain itu, generasi Z lebih mementingkan work-life balance yang baik dari pada gaji dan jobdesk. Terakhir, penulis menemukan bahwa generasi Z mengalami burnout akibat adanya prinsip-prinsip perusahaan yang tidak sesuai dengan mereka. Hal tersebut, menyebabkan dalam bekerja yang menyebabkan menurunnya engagement dari karyawan. Penelitian ini menggunakan software IBM SPSS versi 25 pada pre-test dan Smart PLS 4 pada main- test serta uji hipotesis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik sampling pada penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu judgemental sampling dengan metode survey research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa indikator variabel yang tidak valid sehingga harus dihilangkan. Sedangkan pada uji hipotesis ditemukan bahwa variabel work-life balance, job engagement, dan turnover intention saling memiliki pengaruh. Tetapi pada uji mediasi, variabel job engagement tidak dapat memediasi variabel work-life balance dan turnover intention