Gambaran Paparan Toksikan Melalui Produk Perawatan Diri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Produk perawatan diri sangat dibutuhkan bagi mahasiswa karena memiliki banyak manfaat, namun tak jarang memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Pada produk perawatan diri diperkirakan 10% dari 10.500 bahan kimia belum dievaluasi keamanannya. Produk yang beredar dipasaran, baik yang telah maupun belum di periksa BPOM, masih terdapat toksikan di dalamnya. Penelitian ini meninjau bahan-bahan toksikan yang digunakan pada produk perawatan diri oleh mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2022 hingga Januari 2023, dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebanyak 23 laki-laki dan 46 perempuan dengan menggunakan 69 pertanyaan pada kuesioner, kemudian hasil ditampilkan dalam bentuk distribusi penggunaan produk yang digunakan pada daerah tubuh dan bahan-bahan pada produk perawatan diri yang memiliki potensi terdapat toksikan non-logam dan logam. Hasil penelitian ini didapatkan pada perempuan menggunakan produk perawatan diri minimal 10 produk, dengan median penggunaan 19 produk, sedangkan laki-laki minimal menggunakan empat produk dengan median delapan produk. Hasil penelusuran pada label produk, menunjukkan adanya toksikan non-logam dan logam pada produk perawatan diri daerah kulit, rambut, mata, bibir, kuku, gigi dan mulut. Terdapat lima toksikan logam (aluminium, titanium, seng, tembaga, dan kromium) dan lima belas toksikan non-logam (triclosan, talc/talcum powder, fragrance, paraben, BHA, BHT, triethanolamine, diethanolamine, propylene glycol, PEG, butylene glycol, phthalate, benzophenone-3, aseton, dan fluoride) yang tercantum pada produk. Dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini, terdapat banyak toksikan pada produk perawatan diri yang beredar pada produk perawatan diri yang dipasarkan dan perempuan memiliki potensi lebih besar terpapar dibanding laki-laki