ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA ALUMNI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR: THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PRESPECTIVE

Indonesia merupakan negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia dengan jumlah penduduk 258.361.051 jiwa dan 3,5% dari keseluruhan jumlah penduduk dunia. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia membutuhkan wirausaha yang dapat membantu kemajuan ekonomi negara. Tingkat kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,1% dari penduduk yang menjadi syarat kemakmuran dan kesejahteraan sebuah negara. Oleh karena itu kewirausahaan merupakan faktor yang penting untuk kemajuan suatu negara. tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motivasi wirausaha Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor,dengan Menganalisis bagaimana proses pendidikan jiwa kewirausahaan dan jiwa kemandirian alumni yang diperoleh selama berada di Pondok Modern Darussalam Gontor.Menganalisis bagaimana Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor mendapatkan motivasi berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan dokumentasi sebagai tekhnik pengumpulan data hasil penelitian ini menunjukkan. Kewirauasahaan memiliki dasar pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan dalam PMDG. Kewirausahaan memilki dasar pendidikan yaitu kreatif, mandiri, kepemimpinan, penangung risiko, berorientasi pada tindakan. alumni berwirausaha mengajak Muslim untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok demi mempertahankan kelangsungan hidup sesama Muslim(Kurniawan, 2019). Sikap, subjective form dan behavioral control merupakan dasar bagi wirausahawan alumni dalam menjalankan usahanya hal ini sesuai dengan panca jiwa antara lain yaitu keikhlasan, ukhuwah Islamiyah dan kemandirian.Theory Planned Behavior memiki 3 uraian Sikap berkaitan dengan keikhlasan karena menghadirkan kesiapan untuk melakukan sesuatu tanpa ada perintah dari atasan atau orang lain, hal ini menunjukkan sikap yang ikhlas. Subjective form melakukan suatu perilaku tertentu apabila perilakunya dapat diterima oleh orang-orang yang dianggapnya penting dalam kehidupannya dan dapat menerima apa yang akan dilakukannya. Subjective form memiliki hubungan erat dengan ukhuwah Islamiyah. Behavioral control adalah persepsi kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya (apakah sulit atau mudah) untuk menjadi seorang pengusaha, hal ini berhubungan dengan kemandirian santri dalam berwirausaha ataupun dalam mencari kehidupan yang laya