ETIKA DAN PERILAKU HAKIM DALAM KEARIFAN LOKAL MINANGKABAU

Permasalahan peradilan di Indonesia sekarang ini bukanlah pada kurang baiknya norma hukum yang diberlakukan, akan tetapi lebih pada aparatur pelaksananya (hakim), dimana permasalah yang selalu didengar adalah masih banyaknya oknum hakim yang berperilaku tidak sebagaimana mestinya seorang penegak keadilan. Hakim “ sebagai wakil tuhan di dunia” semestinya berperilaku adil dengan dilandasi nilai-nilai etika dan moral. Untuk itu pengawasan terhadap hakim dalam menjalankan fungsinya sangatlah diperlukan, baik oleh masyarakat pencari keadilan (justitiabelen) itu sendiri maupun melalui lembaga pengawas seperti Komisi Yudisial. Pengawasan ini diperlukan supaya etika dan perilaku hakim di dalam proses peradilan tetap pada tataran norma yang baik sehingga tujuan dari suatu peradilan itu tercapai yaitu adanya nilai keadilan, manfaat, dan kepastian hukum. Dalam konteks ke Indonesiaan norma etika tidak semata hanya ada dalam norma formil akan tetapi juga ditemukan dalam nilai-nilai sosial masyarakat, bahkan norma etika yang tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat memiliki tingkat kepercayaan (trust) yang sangat tinggi oleh semua individu