Struktur Kepribadian Tokoh Bapak dalam Novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya

Karya sastra, termasuk novel merupakan gejala yang sangat berpengaruh yang dapat membuahkan isi pemahaman tertentu terhadap pembacanya. Pemahaman tersebut dapat berkaitan dengan aspek psikologis tokoh dalam sebuah novel. Aspek psikologi tokoh dalam novel merupakan gambaran fenomena kejiwaan manusia yang berasal dari refleksi dari pengarang terhadap kehidupannya yang tercermin melalui kejiwaan tokoh-tokohnya. Dengan demikian, karya sastra (teks sastra) dapat didekati dengan menggunakan pendekatan psikologis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dalam penelitian ini adalah berupa kutipan-kutipan, dialog tokoh dalam novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengumpulan data, yaitu studi dokumentasi, membaca ulang, hingga mengindentifikasi paparan data yang diteliti. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori Psikoanalisis dari Sigmund Freud yaitu tentang Struktur Kepribadian. Hasil penelitian struktur kepribadian tokoh bapak dalam novel Sabtu Bersama Bapak Struktur pertama, yaitu id. Id adalah kepribadian asli yang dibawa sejak lahir. Dari dua puluh data yang diperoleh penulis, tokoh Bapak pada novel Sabtu Bersama Bapak tersebut didominasi oleh sifat yang penuh dengan nafsu dan keinginan yang tinggi dalam mewujudkannya. Struktur selanjutnya yakni ego, adalah aspek kepribadian yang berkembang dari id agar orang mampu menangani realita; sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.Pada novel ini, penulis menemukan tiga belas temuan yang berhubungan dengan struktur tersebut. Struktur selanjutnya yakni superego, ialah aspek kepribadian yang berasal dari kekuatan moral dan etika, penulis menemukan tujuh belas data yang berhubungan dengan struktur tersebut. tokoh Bapak menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan secara moral maupun etika