Efektivitas Konseling Kelompok Behavioral Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Afiliasi Diri Siswa Sman 7 Malang

Afiliasi diri adalah kebutuhan untuk menjalin hubungan yang dekat, membentuk pertemanan dan bersosialisasi, berkomunikasi, kebutuhan untuk bekerja sama dengan orang lain, serta harapan untuk memperoleh respon baik dari orang lain ataupun teman. Teknik modeling merupakan kegiatan belajar yang dilakukan dengan mengamati,meniru tingkah laku orang lain yang dijadikan model, yang mampu memberikan stimulus ataupun dorongan untuk siswa mengubah tingkahlakunya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivan konseling kelompok behavioral teknik modeling untuk meningkatkan afiliasi diri siswa SMAN 7 Malang. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental design karena dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan kelompok control tetapi dengan model “one group pretest dan post test design”. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, artinya bahwa penentuan anggota atau sampel pada penelitian dilakukan berdasarkan kebutuhan dalam penelitian itu sendiri. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 siswa SMAN 7 Malang yang terdiri dari kelas X IPS2, X MIPA5, yang diperoleh dari hasil pretest untuk meningkatkan afiliasi diri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala afiliasi diri. Analisis data pada peneltian ini menggunakan statistic nonparametric dengan uji jenjang tanda wilxocon (wilcoxon’s signed rank test) diolah dengan bantuan SPSS 22.0 for windows. Hasil penelitian di jabarkan sebagai berikut: (a) Tingkat afiliasi diri siswa SMAN 7 Malang yang menjadi subjek peneltian sebelum di berikan perlakuan konseling kelompok behavioral teknik modeling berada pada kategori “rendah” rata-rata skor pretest skala afiliasi diri memperoleh nilai 72,6. (b) Tingkat afiliasi diri siswa SMAN 7 Malang yang menjadi subjek peneltian setaelah di berikan perlakuan konseling kelompok behavioral teknik modeling berada pada kategori “tinggi dan sangat tinggi” rata-rata skor pretest skala afiliasi diri memperoleh nilai 104,6. (c) Hasil analisis uji wixocon dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa Zhitung adalah-2,023 dan sig (2-tailed) adalah 0,043. jika probabilitas > 0,05 maka Ho (nol hypotesis) diterima, H1 (alternatif hyptesis) jika probabilitas < 0,05 maka Ha ditolak maka Ho (nol hypotesis) ditolak dan H1(alternatif hypotesis) diterima. Jadi hasil uji wixocon menunjukan bahwa sig(-2 tailed) 0,043 < 0,05 yang artinya bahwa konseling kelompok behavioral teknik modeling diiterima untuk meningkatkan afiliasi diri siswa SMAN 7 Malang. Disimpulkan bahwa dari hasil uji wilxocon diterima menunjukan konseling kelompok behavioral teknik modeling efektik diterima untuk meningkatkan afiliasi diri siswa SMAN 7 Malang. Untuk praktisi bimbingan dan konseling disarankan dapat menggunakan konseling kelompok behavioral teknik modeling dalam meningkatkan afiliasi diri karena dari hasil penelitian membuktikan bahwa konseling kelompok behavioral teknik modeling efektif untuk meningkatkan afiliasi diri siswa. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian bisa menjadi refrensi apabila ingin melakukan penelitian yang sejenis