Efektifitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa SMK NU Bululawang

Karir adalah suatu pekerjaan seseorang selama ia menjalani dikehidupannya. Persiapan karir pada setiap individu memerlukan kematangan karir yang diminatinya sebagai dukungan sistem. Seperti siswa (remaja) yang tengah berada dibangku masa akhir sekolah, sehingga perlu adanya kematangan karir untuk pencapaian dimasa yang akan mendatang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving untuk meningkatkan kematangan karir siswa. Metode penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental design. Desain yang digunakan oleh penelitian ini adalah one-group pre-test post-test. Subjek penelitian ini merupakan siswa SMKNU Bululawang yang memiliki tingkat kematangan karir rendah berjumlah 8 siswa yang telah dipilih dari hasil purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala kematangan karir adaptasi milik Setyorini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji jenjang wilcoxon dengan bantuan SPSS windows 22. Hasil penelitian menunjukan dari data awal diperoleh 8 siswa mengalami kematangan karir yang rendah dan setelah diberikan Bimbingan kelompok teknik problem solving mengalami peningkatan hasil menjadi kategori Zhitung adalah - 2.524b Sig. (2 tailed) sebesar 0,005. Jika probolitas ≥0.05 maka H0 diterima ha ditolak dan jika probalitas ≤0.05 maka H0 ditolak Ha diterima. Jadi dari hasil uji Wilcoxon menunjukan bahwa Sig.(2tailed)0,005≤0,05 yang artinya Bimbingan kelompok teknik problem solving untuk meningkatkan kematangan karir siswa kelas X OTKP SMKNU Bululawang yang dijadikan subjek penelitian hipotesis diterima. Dengan demikian bimbingan kelompok teknik problem sholving ini efektif untuk meningkatkan kematangan karir dan dapat dijadikan alternatif bagi praktisi bimbingan dan konseling dalam melaksanakan bimbingan untuk meningkatkan kematangan karir. Saran bagi penelitian ini adalah 1) Bagi Praktisi bimbingan dan konseling adalah harus lebih teliti memahami masalah kematangan karir yang dialami oleh siswa karena faktor kematangan karir yang dialami siswa sangat bervariasi. 2) Untuk penelitian selanjutnya, dapat mengujikan teknik problem solving untuk meningkatkan kematangan karir pada jenjang SMP dan SMA secara lebih luas