Kedudukan dan Fungsi Kesenian Burok Pandawa Nada dalam Masyarakat Desa Kemurang Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes Jawa Tengah

Burok merupakan seni pertunjukan dan ritual yang awalnya digunakan untuk persebaran agama Islam pada masa wali sanga. Pada mulanya Burok berkembang di Cirebon dan akhirnya mengalami persebaran ke Brebes, Jawa Tengah serta sekitarnya. Kesenian yang berusia ratusan tahun ini masih bisa bertahan hingga masa sekarang. Pandawa Nada salah satu komunitas seni Burok di desa Kemurang, Brebes, Jawa Tengah mempunyai peran penting dalam proses penyebaran Burok. Teori sosiologi teater Gurvicth dalam buku Sosiologi Teater karya Nur Sahid dipadu dengan teori Victor Turner, Soedarsosno dan Van Peursen menemukan sebuah kajian tentang kedudukan dan fungsi Burok bagi masyarakat desa Kemurang, Brebes, Jawa Tengah. Kedudukan dan fungsi dari Burok ini mengalam sebuah perubahan dan pergeseran, Burok berkedudukan sebagai objek hiburan dan mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat serta berfungsi sebagai hiburan dan estetika. Hal tersebut dilihat dari sudut pandang dari pelaku seni, objek pertunjukan tersebut dan masyarakat atau penonton. Akan tetapi nuansa penguatan nilai agama masih muncul sebagai dampak simbolik dari nama Burok yang mengacu pada kendaraan Muhammad SAW dalam Isro’ Mi’roj. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif yang mengacu pada data observasi dan data wawancara secara sampling, efektif bagi peneliti. Data yang diperoleh diolah menjadi bahan untuk melihat sejauh mana pemaknaan simbolik dan pemahaman dari masyarakt terhadap kesenian Burok. Hasil penelitian pun menjadi penting sebab mampu melihat fenomena pergeseran dan perubahan kedudukan dan fungsi sebuah kebudayaan. Kata kunci: Burok, Brebes, Pandawa Nada, Sosiologi Teater, Keduduk dan Fungsi Pertunjukan, Ritual Victor Turner, Fungsi Kesenian Sudarsono