Pengaruh Pendidikan Keuangan terhadap Hubungan Literasi Keuangan dengan Perilaku Keuangan pada Mahasiswa Uhamka

Sejauh literatur yang terjangkau oleh penulis, belum ada penelitian yang menjadikan program studi (ekonomi vs non ekonomi) sebagai moderator bagi hubungan literasi keuangan dan perilaku keuangan mahasiswa. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana pengaruh pendidikan keuangan sebagai moderator terhadap hubungan literasi keuangan dengan perilaku keuangan pada mahasiswa UHAMKA. Pendidikan keuangan diproksikan dengan program studi yang lebih banyak mata kuliah keuangannya, yaitu program studi berbasis ekonomi (Akuntansi, Manajemen, Pendidikan Ekonomi) dibandingkan dengan mahasiswa yang sangat sedikit atau hampir tidak ada mata kuliah keuangannya yaitu program studi non-ekonomi (Pendidikan Matematika). Sampel pada penelitian ini berjumlah 145 mahasiswa yang dipilih secara acak bertahap. Pengukuran perilaku keuangan diadaptasi dari OECD (2013) berupa 9 butir pernyataan skala Liker yang mengukur perilaku menabung, perilaku tagihan dan pembayaran pinjaman, perilaku investasi yang bertanggung jawab dan perilaku perencanaan keuangan. Sedangkan pengukuran literasi keuangan diadaptasi dari Lusardi & Mitchell (2014) berupa tes yang berisi 3 soal masing-masing tentang menghitung suku bunga, pemahaman inflasi, dan pemahaman risiko investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) literasi keuangan berhubungan positif dengan perilaku keuangan; (2) pendidikan keuangan tidak berhubungan positif dengan perilaku keuangan; dan (3) pendidikan keuangan memoderasi hubungan positif literasi keuangan dengan perilaku keuangan, di mana hubungan antara literasi keuangan dengan perilaku keuangan hanya positif untuk mahasiswa program studi berbasis ekonomi. Dengan demikian, pendidikan keuangan yang memfokuskan pada literasi keuangan sangat perlu disampaikan, terutama pada mahasiswa program studi non-ekonomi