BUSANA PEREMPUAN DALAM SHALAT DITINJAU DARI KAJIAN HADIS

Mukena adalah busana yang biasa digunakan oleh perempuan muslim di Indonesia ketika hendak melaksanakan shalat. Dewasa ini, adanya perkembangan dalam modifikasi busana shalat–seperti ponco, rukuh, dan mukena transparan–menimbulkan klaim-klaim yang menyatakan bahwa shalatnya tidak sah, tidak menutup aurat, dan dianggap liberal. Klaim-klaim seperti itu berpangku pada alasan bahwa mukena adalah busana „yang wajib‟ digunakan dalam shalat. Namun, klaim-klaim tersebut bertentangan dengan HR. Abu Daud No 640 yang membolehkan seorang perempuan shalat dengan memakai baju panjang dan kerudung tanpa sarung. Hal itu mendorong untuk riset ini meneliti kembali perkembangan busana shalat ditinjau dari perspektif hadis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pengumpulan data kepustakaan (liberary research). Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunkan metode analisa historis, merupakan analisa melalui pendekatan sejarah-sejarah tentang keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman dimasa lampau. Dengan demikian penelitian ini memakai teknik dalam pengumpulan data-data yang sumbernya kepustakaan. Dalam pengumpulan kepustakaan ini kajian dapat berupa jurnal penelitian karya ilmiah, disertasi, tesis, skripsi, buku, dan makalah. Setelah melakukan penelitian terhadap hadis HR. Abu Daud No 640 diketahui bahwa salah satu syarat sah dalam shalat adalah dengan menutup aurat baik dan benar, yang boleh terbuka hanya kedua telapak tangan dan muka. Sehingga pada dasarnya seorang perempuan muslim tetap sah shalatnya jika tanpa mukena, asalkan pakaiannya sudah menutupi aurat. Tetapi jika takut akan merasa auratnya tidak tertutup sempurna, maka mukena adalah salah satu solusinya, asalkan tidak mukena yang transparan. Seperti halnya dengan mukena berwarna dan bercorak, hukumnya boleh selagi mukena itu tidak berlebihan dan menggagu kekhusyukan ketika malaksanakan shalat. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada perempuan muslimah untuk menggunakan mukena yang yang baik dan benar dan tidak transparan dalam melaksanakan shalat. Tetapi jika masih takut auratnya terbuka secara sengaja atau pun tidak sengaja, alangkah baiknya menggunakan baju panjang yang menutup aurat lagi didalam penggunaan mukena itu