TAUKIL NIKAH PERSPEKTIF PIMPINAN PONDOK PESANTREN ZULHIJJAH (STUDI KASUS KUA TELANAIPURA KOTA JAMBI)

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Taukil Nikah di KUA Telanaipura Kota Jambi dan Perspektif Pimpinan Pondok Pesantren Zulhijjah Muara Bulian tentang kasus yang terjadi di KUA tersebut. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan Taukil Nikah di KUA Telanaipura Kota Jambi yaitu mempelai laki-laki menyaksikan akad nikah yang dilaksanakan di Jambi lewat video call akad yang diwakilkan kepada ayahnya yang mewakili dirinya menerima akad secara langsung di tempat yang sama sedangkan mempelai laki-laki menyaksikan akad tersebut lewat video call dari Korea. Pimpinan dan Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Zulhijjah Muara Bulian berbeda pendapat tentang kasus di KUA tersebut, yang berpendapat bahwa kasus tersebut haram karena harus calon mempelai laki-laki yang menerima langsung akadnya sedangkan Wakil Pimpinan mengatakan kasus yang terjadi di KUA Telanaipura ini tidak haram karena akad yang diwakilkan itu sudah ada hukum yang mengatur memperbolehkan hal tersebut dan sudah diperiksa oleh KUA kejelasan mempelai laki-laki yang menikah jelas orangnya. Jadi dari dua pendapat diatas pelaksanaan Taukil Nikah yang dilakukan oleh KUA Telanaipura Kota Jambi itu boleh dilaksanakan sudah ada hukum yang mengatur yaitu KHI pasal 29 ayat 2 tentang qabul nikah yang diwakilkan, jadi penulis berkesimpulan bahwa pernikahan yang dilaksanakan KUA tersebut boleh, karena mempelainya jelas orangnya dan akadnya diwakilkan kepada ayahnya sendiri, jelas tidak ada unsur keraguan di dalamny