PENGGUNAAN ABU BATU KARANG SEBAGAI FILLER DAN PASIR BESI SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN AC-BC

menunjang aktifitas manusia, Semakin meningkatnya pembangunan jalan maka semakin meningkat pula produksi dari campuran aspal tersebut dimana pada penelitian ini menggunakan limbah dari alam yang tidak terpakai seperti abu batu karang sebagai filler dan pasir besi sebagai agregat halus menggunakan metode Marshall pada campuran aspal AC-BC. Penelitian yang dilakukan menggunakan kadar aspal optimum 5,1 % dimana untuk campuran agregat pembuatan benda uji dengan variasi abu batu karang dan pasir besi sebanyak 0%:0%, 0,5%:5%, 1%:10, dan 1,5%:15%. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penggunaan abu batu karang sebagai filler dan pasir besi sebagai agregat halus terhadap nilai karakteristik Marshall, pengujian dilakukan sesuai spesifikasi jendral bina marga 2018. Nilai VMA tertinggi pada variasi II sebesar 19,24 % sedangkan nilai minimum pada variasi IV sebesar 12,96 %. Nilai VFB tertinggi pada variasi IV sebesar 107,79 %, sedangkan nilai minimum pada variasi II sebesar 67,36 %. Nilai VIM maksimum pada variasi II sebesar 6,28 % sedangkan nilai minimum pada variasi IV sebesar -1,01%. Nilai Stabilitas maksimum pada variasi I sebesar 1385,1 kg sedangkan nilai minimum pada variasi III sebesar 898,5 kg. Nilai flow maksimum pada variasi I sebesar 4,6 mm sedangkan nilai minimum pada variasi IV sebesar 1,75mm. Nilai MQ maksimum pada variasi IV sebesar 775 kg/mm sedangkan nilai minimum pada variasi II sebesar 246 kg/mm