ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM TERHADAP KUAT LENGKUNG PADA MATERIAL ALUMINIUM

The brake handle is one of the components to restrain the vehicle's movement rate by holding the clamp mechanism, the problem that exists in the brake handle when there is a hard impact. Handles are usually made with aluminum metal material, so that aluminum has certain properties in this study combined with magnesium elements with variations of 1%, 3%, and 5%. Magnesium is the lightest chemical element among other industrial metals. The low density value and strength of magnesium is an advantage of this element as an alloy. The alloy used is a metal casting process using the sand casting method. After combining aluminum and magnesium in a bending test to get an acceptable bending strength. The percentage value of magnesium has a significant effect with a comparison of Fcount > Ftable value 72.29 > f0.0001(2;9) = 4.26. The percentage factor obtained is 87% and the maximum value is 38.08 kg/mm2 and the minimum value is 30.46 kg/mm2.Logam aluminium merupakan jenis logam non ferro yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan bahan yang efektif dan efesien. Selain itu aluminium juga digunakan untuk material pesawat terbang, mobil, kapal, dan sebagianya. Permasalahan yang ada pada handle rem, foot step, dan komponen lainya sering kali patah ketika ada benturan keras terhadap komponen tersebut, agar aluminium mempunyai sifat-sifat tertentu biasanya logam akan dipadukan dengan unsur-unsur seperti: Cu, Si, Mg, Zn, Mn, dan sebagianya. Pada penelitian ini paduan yang digunakan yaitu magnesium dengan jumlah persentase 1%, 3%, dan 5%. Magnesium merupakan unsur kimia yang paling ringan diantara logam indusri lainya. Nilai masa jenis yang rendah dengan kekuatan yang terdapat pada magnesium merupakan sebuah kelebihan dari penggunaan unsur ini dalam paduan yang dibentuk. Penambahan magnesium akan meningkatkan sifat mekanik pada aluminium dan penambahan unsur magnesium ini tidak akan menurunkan kualitas dari aluminium yang dicor, pada paduan aluminium dan magnesium mempunyai sifat ketahanan korosi yang baik. Metode pengecoran yang digunakan yaitu  pengecoran sand casting kelebihan dari cetakan pasir adalah harga yang murah, memiliki premeabilitas yang baik dan reusabilitas yang baik. Setelah material sudah berbentuk spesimen selanjutnya akan di uji kekuatan lengkung (bending), uji bending adalah proses pengujian material dengan cara ditekan untuk mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung nya dengan satuan Kg/mm2, pada proses pengujian ini menggunakan 2 point bending. Nilai presentase magnesium memberikan pengaruh yang signifikan dengan perbandingan Fhitung > Ftabel, dengan nilai 72,29 > 0,0001(2;9)= 4,26 dan faktor persentase 87%. Nilai maksimum yang didapatkan adalah 38,08 Kg/mm2 dan nilai minimum nya 30,46 Kg/mm