PENERAPAN APLIKASI E MANAJEMEN PENYIDIK SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA PENYIDIK POLRI DALAM PROSES PENYIDIKAN

Penanganan kasus tindak pidana diharapkan terselesaikan secara optimal melalui penyidikan. Namun kenyataannya banyak kasus yang memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaiannya bahkan ada kasus yang tidak jelas kapan dapat diselesaikan. Bareskrim Polri berupaya meningkatkan kinerja Penyidik dengan menggunakan teknologi dalam bentuk penerapan Elektronik Penyidikan atau e-Manajemen Penyidikan. Aplikasi e-Manajemen Penyidikan ini merupakan inovasi dalam pelayanan yang dilakukan oleh Polri yang memudahkan kontrol pimpinan atas penanganan kasus yang masuk Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan penerapan aplikasi e_manajemen penyidik. (2) Untuk mengkaji kendala yang ditemui dalam penerapan aplikasi e_manajemen penyidik. Jenis penelitian ini adalah dalam jenis penelitian normative. Pendekatan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan normatif. teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data sudah terkumpul data yang diperoleh dari penelitian, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Penerapan aplikasi e_manajemen penyidik dalam evaluasi kinerja penyidik polri di Polres Tegal Kota berdasarkan KUHAP dan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana sudah dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan E-Manajemen Penyidikan diawali oleh adanya laporan polisi yang dikirmkan dari SPKT ke satuan reskrim Polres Tegal Kota. Kemudian atas perintah dari kasat reskrim laporan polisi diteruskan ke operator E_manajemen penyidikan untuk laporan polisi diinput kedalam aplikasi E_Manajemen penyidikan. Kemudian apabila laporan polisi sudah diinput kedalam aplikasi E-Manajemen Penyidikan maka operator dapat menerbitkan sprin gas, sprinlidik, dan SP2HP kepada penyidik yang telah diperintah kasat reskrim untuk menangani perkara tersebut Kendala yang ditemui dalam penerapan aplikasi e_manajemen penyidik dalam evaluasi kinerja penyidik polri di Polres Tegal Kota berdasarkan KUHAP dan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana adalah berkaitan dengan regulasi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana. Pada regulasi kendala yang dihadapi adalah tidak adanya pelatihan e-MP secara bertahap terhadap penyidik. Yang ada hanya pelatihan awal saja yang diikuti sebagian penyidik dan operator. Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini ditingkat Polda kemudian mentransfer ilmu ke penyidik lainnya di tingkat Polres dan Polsek. Pada aspek sumber daya manusia kendala yang dihadapi adalah masih terdapat beberapa anggota penyidik yang tidak mengakses aplikasi E-Manajemen Penyidikan dan masih menggunakan administrasi penyidikan secara manual karena masih belum menguasai teknologi.Kendala berkaitan dengan sarana dan prasarana adalah akses jaringan, operator, hardware, software. Kata Kunci : e-Manajemen penyidikan, pidana, profesionalisme, penyidi