PELAKSANAAN LELANG ASET PT. ASABRI YANG MASIH BERSTATUS JAMINAN HUTANG

Lelang di Indonesia secara resmi didirikan Pemerintah Belanda Hindia tahun 1908 memperkenalkan Vendu Reglement (Keputusan 28 Februari 1908). Aturan ini diberlakukan untuk satu-satunya “undang-undang” yang mengatur metode pelelangan di Indonesia. Aturan jual beli yang tercatat sebelum adanya Volksraad telah menyebabkan penunjukan ini sebagai contoh utama dari hak lelang hukum Indonesia. Penelitian ini bertujuan; Mengetahui Pelaksanaan Lelang Aset PT. ASABRI Yang Masih Berstatus Jaminan Hutang. Mengetahui Faktor Yang Menjadi Kendala Dalam Proses Lelang dan Penyebab Hutang Aset Milik PT. ASABRI. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research), pendekatan yang digunakan Case Approach, teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan (library research), dan dianalisis dengan metode analisis kualitatif yaitu suatu cara dalam melakukan penelitian yang melibatkan data deskriptif seperti tulisan kata-kata atau daftar orang dan benda yang pernah dilihat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada saat melakukan lelang penyitaan barang sitaan, sesuai dengan petunjuk pelaksanaan lelang sesuai dengan peraturan PMK 213 Tahun 2020 dan peraturan teknis petunjuk teknis Perdirjen KN nomor 2/KN/2017, Melaksanakan Lelang dan Perdirjen KN No. 3/KN/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Jasa Lelang di KPKNL-nya pada Masa Wabah Penyakit Darurat (COVID-19). Namun, masih ada beberapa perbaikan yang dapat dilakukan khususnya untuk menyebarluaskan informasi terkait lelang yang akan dilaksanakan di KPKNL Jakarta IV melalui media sosial dan agar masyarakat dapat mengetahui dan berpartisipasi dalam lelang yang dilaksanakan lelang di KPKNL Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal. Kata Kunci; Pelaksanaan Lelang, PT. ASABRI, Faktor-Faktor Lelan